Secara gameplay, Homicipher cukup sederhana namun menegangkan. Kamu mengeklik jalur yang ingin dieksplorasi, berharap tidak berakhir dibunuh oleh makhluk mengerikan. Tidak ada aksi heroik ala Leon S. Kennedy atau James Sunderland di sini. Jika kamu mendekati makhluk yang salah, kemungkinan besar akan dibunuh dan kembali ke checkpoint terakhir.
Namun, tantangan sebenarnya terletak pada usaha memahami bahasa dunia ini. Setiap kali kamu mendengar kata baru, kamu dapat mencatatnya di log sebagai tebakan awal tentang artinya. Saat kata atau frasa yang sama muncul lagi, catatan kamu akan ditampilkan di atas teks asing tersebut, membantu kamu memahami konteksnya.
Misalnya, ketika mendekati pintu bercahaya merah, Mr. Crawling berbisik dengan nada mengancam. Berkat usaha keras kamu dalam mempelajari bahasanya, kamu bisa memahami frasanya: “sebaiknya jangan buka pintu.” Saran itu menjadi penyelamat Anda dari pembunuhan brutal yang hampir terjadi.
Homicipher memadukan beberapa elemen yang membuatnya menonjol di antara game horor lainnya:
- Deciphering Bahasa: Pemain harus menggabungkan konteks dan intuisi untuk memahami bahasa asing, menciptakan pengalaman interaktif yang mendalam.
- Narasi Horor dan Romantis: Game ini membawa konsep “romance with horror men,” di mana pemain berinteraksi dengan makhluk menyeramkan yang memiliki karakteristik unik.
- Atmosfer yang Mendalam: Suasana mencekam dengan visual gelap, karakter menyeramkan, dan soundtrack yang menambah ketegangan.
Homicipher bukan hanya tentang bertahan hidup, tetapi juga tentang membangun hubungan dengan makhluk-makhluk yang menakutkan ini melalui usaha memahami mereka.
Jadi, siapkah kamu memecahkan teka-teki bahasa dan bertahan hidup di dunia Homicipher yang penuh misteri? Kamu mungkin akan menemukan lebih dari sekadar ketakutan di sini.