Jika kalian merasa kurang puas dengan Girls’ Frontline dengan gameplay yang jadul atau Project Neural Cloud dengan sistem ala autochess yang membosankan, maka inilah game untuk kalian!
Menggunakan mekanika yang cukup mirip dengan XCOM, kalian akan ditugaskan untuk mengendalikan sejumlah t-doll atau waifu di medan perang!
Sistem berlindung yang ditawarkan membawakan elemen strategi yang lebih dalam.
Posisi berlindung menentukan persentase damage yang dihasilkan, dan terkadang kalian akan diajak untuk mengatur ulang posisi t-doll kalian!
Jika kalian ingin menyelesaikan misi tanpa harus berpikir banyak, ada opsi auto yang bisa kalian gunakan.
Well, bad news. Sistem auto yang ditawarkan bisa dibilang cukup buruk dalam menangani sistem berlindung.
Terkadang, AI akan berhenti pada posisi yang kurang strategis, mengakibatkan damage yang berlipat ganda dari lawan yang menyerang.
Hal lain yang patut diacungi jempol adalah kualitas grafis yang sangat menawan!
Disaat begitu banyak game ala anime menggunakan tampilan cel-shaded ala Genshin Impact, GFL2 menggabungkan elemen cel-shaded dengan 3D yang terlihat mulus!
Detail karakter juga terlihat sangat hidup, seakan-akan game ini memang didesain dengan budget sekelas AAA.
Fun fact, terlepas dari kualitas yang ditawarkan, revenue yang didapat dari MICA Team melalui PNC dan GFL sangatlah rendah dibanding dengan game sekelas Blue Archive ataupun Genshin.