Satu hal yang membuat game ini ditunggu-tunggu oleh para pemain adalah kombinasi dari third-person shooter, gacha, dan waifu. Ketika disatukan, genre ini masih belum dieksplor oleh para pengembang gim gacha.
Dalam Snowbreak Containment Zone, konsep permainannya dibuat simpel; tembak lawan, hindari proyektil lawan. Mengingat game ini juga menggabungkan elemen bullet hell ala Touhou, tantangan terbesar umumnya datang dari proyektil lawan.
Mekanika ini menghasilkan sistem pertarungan yang mengajak pemain untuk terus bergerak non-stop. Ditambah lagi, semakin dalam progress kalian, bertambahnya jumlah lawan yang hadir akan mulai mempersulit permainan dan refleks kalian akan jadi penentu.
Hilangnya elemen penting dari shooter seperti jump dan crouch akan membuat sebagian pemain merasa kebingungan. Namun, konsep gameplay yang berbeda membuat kedua opsi tersebut terasa tidak dibutuhkan which is good.
Selesai dari alur cerita utama, kalian juga bisa menikmati mode permainan lain, seperti Dispatch yang akan menjadi fokus utama dalam end-game. Selain itu, ada juga Gigalink yang merupakan opsi co-op bersama dua pemain lain.
Selebihnya, Snowbreak Containment Zone memiliki pola permainan yang identik seperti game gacha lainnya. Login harian, misi harian, mengumpulkan material untuk upgrade, hal tersebut akan menjadi keseharian kalian.
Satu isu kecil untuk misi material, penulis tidak menemukan opsi auto clear yang akan menjadi masalah besar untuk pemain yang tidak memiliki banyak waktu setiap harinya. Hal ini terasa aneh mengingat Punishing Gray Raven dengan kombat yang begitu memuaskan memiliki fitur tersebut.