Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Isu Plagiarisme Palworld Mencuat ke Publik, Bakal Disomasi?

Game kolektor makhluk bertahan hidup berjudul Palworld dari Pocketpair dengan cepat menjadi salah satu game paling populer sejak dirilis pada minggu lalu di Xbox dan PC.

Para gamer di seluruh dunia terkesan dengan kombinasi genre uniknya yang mirip dengan ARK: Survival Evolved, premis Pokémon dengan senjata, dan kontras lucu antara makhluk-makhluk menggemaskan dan kengerian yang dapat diterapkan pada mereka.

Game ini telah terjual lebih dari 5 juta kopi dan menjadi game Steam terbanyak ketiga setelah baru-baru ini mencapai 1,5 juta pemain secara bersamaan.

Namun, meskipun Palworld tanpa diragukan merupakan salah satu game baru terbesar tahun 2024, ia juga tanpa diragukan menjadi yang paling kontroversial. Hanya beberapa hari setelah peluncuran Early Access, studio di baliknya dituduh menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk membuat game ini, dan banyak yang mengkritiknya karena dituduh mencuri konsep dari Pokémon.

Isu Plagiarisme Palworld karena Mirip dengan Pokemon

Palworld, dengan arah visual dan desain makhluknya yang lucu, terlihat seperti klon Pokémon pada pandangan pertama. Namun, selain dari kontroversi kecerdasan buatan, Pocketpair juga dituduh melakukan plagiarisme dan meniru beberapa desain serta desain Pokémon.

Banyak diskusi tentang hal ini terjadi di media sosial, dengan bahkan ada 63 perbandingan samping antara Pokémon dan Palworld Pals. Selain desain, Pocketpair juga dituduh mencuri aset dari Pokémon Scarlet dan Violet, dengan seorang seniman senior menyatakan bahwa kesamaan proporsi dan siluet di antara model-modelnya sangat mencurigakan.

Meskipun terjadi ancaman hukum, CEO Pocketpair, Takuro Mizobe, menyatakan bahwa game ini telah melewati tinjauan hukum dan tidak ada tindakan yang diambil terhadapnya saat ini. Mizobe juga mencatat bahwa seniman-seniman Palworld telah menerima ancaman kematian, meminta gamer untuk menahan diri dari pencemaran nama baik terhadap mereka. Saat ini, perdebatan antara inspirasi dan plagiarisme tetap menjadi tanda tanya, dan kita harus menunggu untuk melihat perkembangan lebih lanjut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us