Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Seorang Pemain Bawa Kartu Jumbo ke Turnamen TCG Pokemon!

Apa yang terjadi jika seseorang menggunakan sebuah cara unik dalam bertarung di sebuah laga besar pertarungan adu kartu? Matthew Verive, seorang trainer yang mengikuti NAIC, membawa deck kartu berukuran jumbo menuju turnamen TCG Pokemon!

Sebagai sebuah franchise masif, Pokemon memiliki begitu banyak produk, salah satunya adalah TCG. Selain video game, permainan kartu pokemon nyatanya juga merupakan produk yang sangat populer, bahkan bisa menyandingi rival seperti Magic the Gathering dan Yu-Gi-Oh!

Sudah begitu banyak turnamen TCG resmi yang terjadi setiap tahunnya, dan tahun ini ada sebuah kejadian lucu yang berakhir dengan sebuah kebingungan diantara para juri. Alasannya? Seorang pemain membawa kartu jumbo Pokemon sebagai deck yang dimainkan.

Besar dan unplayable.

Sesuai namanya, jumbo card atau yang juga dikenal sebagai oversized card merupakan sebuah kartu promo berukuran raksasa yang diberikan oleh tim Pokemon. Umumnya, kartu ini diberikan sebagai sebuah hadiah dalam suatu event atau promosi.

Dan tentu saja, akan ada seseorang yang membawa kartu jumbo ini menuju sebuah turnamen resmi TCG Pokemon. Dan pria tersebut bernama Matthew Verive yang mengikuti North America International Championships atau NAIC.

Sayangnya, deck berukuran 60 kartu yang dipegang oleh Matthew merupakan sesuatu yang bisa disebut sebagai unplayable. Faktanya, The Pokemon Company sendiri tidak pernah mencetak kartu promo berupa energy card.

Matthew sendiri menyadari hal tersebut, namun ia memang ingin membawa kartu jumbo tersebut untuk sekedar bersenang-senang saja. Lantas, bagaimana dengan pihak juri yang melihat keanehan seperti ini?

Awalnya dianggap legal, namun berujung hampir didiskualifikasi.

Tentunya, hal seperti ini harus melalui sebuah regulasi yang berlaku, bukan? Awalnya, para juri yang menangani turnamen NAIC masih merasa kebingungan. Mereka sempat menyebut bahwa kartu tersebut kemungkinan legal dalam turnamen.

Namun, beberapa saat kemudian sebelum ronde ketiga dimulai, para juri mulai merasa cemas saat menelusuri deck milik sang trainer. Mereka lalu meminta Matthew untuk segera menyelesaikan ronde terakhirnya agar mereka bisa menindaklanjuti isu tersebut.

Saking besarnya, Matthew sendiri kesulitan untuk menangkap seluruh kartu yang ia gunakan kedalam satu foto, Sumber: Twitter (immewnity)

Selesainya pertarungan di ronde ketiga, Matthew lagi-lagi kalah karena deck miliknya tidak memiliki satu cara pun untuk menyerang. Lalu, ia mulai berdiskusi dengan para staff juri yang berujung pada resiko diskualifikasi.

Keputusan tersebut didapat karena kartu jumbo yang dimilikinya tidak mengikuti standar yang berlaku dengan masing-masing yang terlihat cukup berbeda. Ini mengindikasi bahwa sang pemain bisa mengidentifikasi kartu yang harus ia mainkan.

Matthew Verive sejak awal memang sudah berencana untuk kalah dalam pertarungan, jadinya ia tidak mendapatkan diskualifikasi sama sekali. Dengan ini, pihak penyelenggara mungkin harus merevisi aturan mengenai ukuran kartu agar hal seperti ini tidak terjadi.

Sumber: Twitter

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us