Dalam pernyataan resminya, Corecell menjelaskan bahwa PQube baru membayarkan sebagian uang minimum guarantee tersebut di awal kontrak. Namun setelah mereka menyerahkan game tersebut kepada PQube, tidak ada lagi biaya yang mereka terima.
“Kami telah berusaha menyelesaikan masalah ini dengan PQube namun kami tidak bisa menemukan solusi, sehingga kami memutuskan untuk menghentikan kontrak publishing kami pada bulan September 2020,” tulis Corecell.
Meski demikian, PQube tidak mengembalikan hak publishing mereka kepada Corecell. Mereka menjadikan hak tersebut sebagai tawanan dan menuntut Corecell merahasiakan kasus ini agar hak publishing itu dikembalikan.
twitter.com/AETERNOBLADE1
Corecell yang tidak bisa membayar biaya legal/persidangan di Inggris, kemudian meminta platform konsol untuk menghentikan penjualan game AeternoBlade II di Eropa. Sejauh ini, Sony dan Nintendo telah memenuhi permintaan tersebut. Namun, Corecell belum bisa mendapatkan hasil penjualan mereka untuk pasar Eropa.
Akibat insiden ini, Corecell menderita kerugian yang harus ditutupi lewat proyek lain. “Kami berjanji akan segera kembali untuk memperbaiki masalah ini dan meneruskan perilisan konten AeternoBlade II,” tutup mereka.
Di saat bersamaan, Corecell juga memberikan dukungan mereka terhadap Toge dan Mojiken yang juga masih harus berurusan dengan PQube Games. “Kalian tidak sendirian,” ungkap Corecell melalui sebuah tweet.