Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Penelitian Membuktikan Tidak Ada Hubungan Antara Kekerasan di Game dengan Dunia Nyata

Saat ini penelitian mengenai video game menjadi salah satu yang paling menarik bagi banyak orang. Ada banyak sekali hal yang bisa diteliti di dalam video game dari berbagai sisi. Yang paling umum tentu saja mengenai menatlitas dari seorang gamer itu sendiri.

Salah satu yang sudah cukup lama diperbincangkan adalah mengenai korelasi antara kekerasan di dalam game yang bisa menyebabkan perilaku kekerasan juga di dunia nyata. Artinya, gamer yang memainkan game kekerasan berpotensi melakukan hal serupa.

Mengenai hal tersebut, banyak peneliti yang setuju dan juga tidak setuju hingga akhirnya menimbulkan perdebatan sengi selama bertahun-tahun.

Terkait hal ini, banyak yang mengkambing hitamkan komunitas game. Lalu, apakah sebenarnya ada korelasi antara kekerasan game bisa berdampak pada kehidupan nyata?

Penelitian selama 10 tahun mengungkapkan terbaru dan menjadi salah satu berita besar yang wajib sekali kita ketahui.

Penelitian bertajuk Growing Up with Grand Theft Auto: A Study 10-Year of Longitudinal Growth of Violent Video Game Play in Adolescents menemukan bahwa tidak ada korelasi antara video game yang mengandung kekerasan akan berdampak pada perilaku kekerasan gamer di kemudian hari.

Sebagai studi longitudinal yang jarang, studi ini menggunakan pendekatan yang berpusat pada individu, yang mencakup variabel dari jenis kelamin, status sosial ekonomi dan lokasi untuk membandingkan individu dengan kelompok lainnya.

Hasilnya, temuan ini dianggap sangat luas dan sangat komprehensif.

Kelompok orang yang diteliti terdiri dari 65% Kaukasia, 12% Hitam, 19% multi-etnis, dan 4% individu identitas etnis lainnya dari berbagai kota besar.

Hasilnya menunjukkan bahwa anak laki-laki cenderung memainkan video game yang lebih berisi kekerasan daripada anak perempuan.

Penelitian ini dibagi ke dalam tiga subset besar yaitu kekerasan awal tinggi sebanyak 4%, kekerasan awal sedang 23%, dan kekerasan awal rendah 73%.

Kelompok kekerasan awal tinggi akan berkurang memainkan game berbau kekerasan selama 10 tahun sedangkan kekerasan awal rendah justru menunjukan peningkatan.

Meski begitu, penelitian tersebut akhirnya melaporkan bahwa tidak ada perbedaan dalam perilaku dari masing-masing subset ini.

Dengan kata lain, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa bermain video game kekerasan akan membuat seorang anak melakukan kekerasan saat dewasa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us