Bentuk fasilitasi yang diberikan Kemenparekraf untuk para perusahaan yang terpilih adalah akses penuh menuju Devcom Digital Conference 2020.
Dengan akses penuh ini, para peserta bisa mengikuti semua kelas konferensi yang ada, mengikuti B2B matchmaking online untuk mencari partner dan investor global, serta memamerkan karya-nya masing-masing dalam virtual booth yang dimiliki Indonesia.
Selain itu, peserta juga akan mendapatkan akses untuk mengikuti MeetToMatch – The Online Cologne Edition, yang akan memperkuat peluang menjalin transaksi bisnis dari perusahaan global.
“Meskipun pasar video game di Indonesia adalah salah satu yang terbesar, karakteristik pasarnya sangat sulit ditembus oleh pemain baru,” ungkap Cipto Adiguno, Ketua Umum dari AGI.
“Bagi para pelaku industri lokal yang relatif kecil, kesempatan bisnis terbesar malah berada di luar negeri. Meski demikian, akses ke pasar tersebut lebih sulit daripada menarget pasar sendiri, baik dari posisi geografis maupun pemahaman lokal untuk menentukan strategi sukses terbaik.”
“Memahami hal tersebut, inisiatif membawa pelaku industri lokal ke Gamescom adalah langkah riil dari Kemenparekraf/Baparekraf dan AGI untuk memungkinkan terjadinya transaksi bisnis. Diharapkan dari acara ini muncul kerja sama baru seperti publishing, co-development, outsourcing serta investasi pada produk maupun perusahaan, yang akan mendorong industri game lokal tumbuh lebih cepat,” paparnya.