Keputusan Nintendo untuk tetap memilih NVIDIA sebagai pemasok utamanya tidak hanya didorong oleh pengalaman kerja sama keduanya di masa lalu, tetapi juga karena efisiensi daya yang ditawarkan NVIDIA lebih unggul. Pada kondisi watt yang sama, NVIDIA mampu memberikan performa yang lebih baik ketimbang AMD, sehingga membuatnya menjadi opsi pilihan yang lebih ideal bagi Nintendo untuk menjaga konsumsi daya tetap rendah tanpa mengorbankan performa.
Selain itu, ada alasan lain mengapa Nintendo menolak proposal AMD untuk menaikkan batas daya menjadi 15 Watt. Meningkatkan batas daya berarti Nintendo harus mengubah desain baterai konsol mereka, yang tentu saja bakal menambah beban fisik pada perangkat, dan ini merupakan sesuatu yang ingin dihindari oleh Nintendo.
Salah satu faktor lain yang tidak kalah penting adalah soal backward compatibility. Nintendo ingin agar konsol Nintendo Switch 2 tetap mendukung game-game dari generasi sebelumnya, dan ini akan lebih mudah dicapai jika mereka tetap menggunakan platform dan chipset dari NVIDIA. Peralihan ke AMD bakal memerlukan modifikasi besar-besaran pada sistemnya, yang bisa saja mengorbankan kompatibilitas tersebut.
Dengan beredarnya keputusan ini, rumor tentang Nintendo bakal mengumumkan Nintendo Switch 2 semakin ramai. Banyak penggemar dan pengamat industri yang memprediksi bahwa Tokyo Game Show 2024 bisa menjadi ajang pengumuman resmi dari konsol tersebut. Mengingat semakin intensnya bocoran dan rumor yang beredar, momen ini bisa menjadi kesempatan besar bagi Nintendo untuk memperkenalkan konsol baru mereka ke publik.