Gamer Linux dan Steam Deck Kena Banned di Apex Legends! Ada apa?

Alih-alih ingin memainkan battle royale favorit Apex Legends, sejumlah gamer Linux dan Steam Deck dihadiahi oleh kata banned. Kira-kira, apa yang sebenarnya terjadi?
Popularitas Linux perlahan-lahan mulai naik berkat eksistensi dari UMPC besutan Valve bernama Steam Deck. Sistem operasi Deck bernama Steam OS didasari dari varian Arch Linux. Dengan beberapa sentuhan ajaib Valve, handheld ini mampu memainkan banyak game dengan mudah.
Satu hal yang saat ini masih sulit didapatkan oleh Steam Deck adalah kompatibilitas terhadap begitu banyak game. Melalui artikel yang penulis tulis dahulu, kita bisa melihat betapa mudah dan terkadang sulitnya menjalankan game diluar ekosistem Steam.
Hal tersebut tidak menghentikan para gamer untuk terus mencoba dan mengeksplorasi luasnya library game yang bisa mereka dapat. Namun, sekali lagi, tidak semua perjalanan tersebut berakhir manis.
Pemain Apex Legends yang malang.

Dilansir dari Gaming on Linux, dalam beberapa hari terakhir ini tampak ada pemain Apex Legends yang secara misterius terkena banned. Seluruh laporan ini tampak hadir dari pemain yang menggunakan sistem operasi Linux, terutama pemegang Steam Deck.
Hal ini tampak terjadi karena adanya false flag yang diberikan pada pemain Linux. Ibaratnya, sang anti-cheat menganggap bahwa Apex Legends dijalankan dalam sistem yang tidak umum.
Hingga saat ini, belum ada kepastian dari EA mengenai isu ini. Jika kita melihat pada isu yang sama di tahun lalu, EA akan menghapuskan ban dari para pemain Linux. Jika kalian merupakan salah satu korban, ada baiknya kalian menunggu terlebih dahulu.
Sistem anti-cheat yang masih belum diimplementasikan secara sempurna.

Ada begitu banyak game yang mewajibkan sebuah sistem bernama anti-cheat. Teknologi satu ini mampu menangkap dan memberikan hukuman bagi para pemain yang bertindak curang melalui sebuah program ilegal.
Tidak semua anti-cheat mampu dijalankan dalam Linux. Untuk mendapatkan dukungan tersebut, sang pengembang AC harus menghadirkan kompatibilitas untuk OS yang cukup niche ini.
Selebihnya, para pengembang dan publisher perlu meng-update versi AC dengan varian terbaru yang kompatibel dengan Linux. Hingga saat ini, masih ada banyak game yang enggan melakukannya, seperti Tower of Fantasy dan Destiny 2.
Sumber: Gaming on Linux