Manfaat dan Risiko Viralnya NFT di Indonesia, Bisa Melanggar Undang-undang?

Sudah tahu manfaat dan risiko viralnya non-fungible token atau yang disingkat NFT di Indonesia?. NFT semakin ramai jadi sorotan usai viralnya Ghozali Everyday yang menjual NFT berupa foto selfie dirinya.
Dijual ke marketplace OpenSea, NFT foto selfie Ghozali laris manis. Dilansir kompas, NFT selfie Ghozali yang paling mahal terjual 66,346 ETH (Ethereum) atau setara Rp3,1 triliun.
Angka fantastis ini membuat banyak masyarakat Indonesia tertarik mengikuti jejak Ghozali. Namun ada beberapa dampak negatif dan positif yang mungkin luput dari perhatian. Ini pembahasannya.
Manfaat dan Risiko Viralnya NFT di Indonesia
Bisnis investasi NFT sedang ramai diminati masyarakat Indonesia. Banyak yang tergiur untuk mendapatkan penghasilan besar dari jual-beli NFT, terutama usai viralnya Ghozali Everyday, pemuda Indonesia yang meraup keuntungan besar usai menjual selfie wajahnya.
Peningkatan pesat kepopuleran NFT di Indonesia sayangnya tidak diimbangi dengan kesadaran akan risiko di baliknya. Hal ini terbukti dari beberapa NFT asal Tanah Air yang berisiko melanggar undang-undang. Apa saja? Ini pembahasannya.
Manfaat Viralnya NFT
Sebelum membahas risiko viralnya NFT yang berpotensi melanggar undang-undang, ada baiknya kita jabarkan apa saja manfaat dan dampak positif dari bisnis NFT di Indonesia. Berikut beberapa di antaranya.
Terbukanya peluang investasi baru
Dilansir CNBC Indonesia, NFT Ghozali yang viral membuat masyarakat dan komunitas NFT global mulai melirik potensi pasar NFT di Indonesia. Ini bisa menjadi peluang baru para pegiat investasi di Tanah Air untuk memasarkan karya mereka di pasar global.
Peruntungan baru untuk para seniman
NFT membantu para artist alias seniman untuk mendapatkan penghasilan dari karya seni digital mereka. Para seniman bisa menyebarluaskan karya seni mereka ke pasar global yang lebih luas.
Seniman juga berkesempatan mendapat komisi setiap aset NFT miliknya yang dijual kembali ke orang lain.
Melindungi hak cipta
Aset digital yang dijadikan NFT akan memiliki kode kepemilikan. Hal ini membuatnya tidak bisa dijiplak atau diduplikasi, meski di-screenshot atau di-download orang lain.
Hal ini membantu para seniman untuk membuktikan kepemilikan mereka terhadap karya digital yang mereka buat. NFT juga hanya bisa dimiliki satu pemilik dalam satu waktu.
Risiko Kepopuleran NFT di Indonesia
Di balik manfaat dan dampak positif kepopuleran NFT, ada risiko yang mengintai di baliknya. Beberapa risiko ini bahkan berpotensi melanggar undang-undang. Berikut beberapa di antaranya.
Kebocoran data pribadi
Viralnya bisnis NFT membuat banyak masyarakat Indonesia ‘latah’ untuk bisa ikut meraup keuntungan. Sayangnya hal ini tidak diimbangi dengan kesadaran atas beberapa risiko, seperti kebocoran data pribadi.
Hal ini terbukti dari maraknya NFT bikinan warganet Indonesia berupa foto KTP. Padahal KTP dan informasi di dalamnya adalah data pribadi. Tindakan penyebarluasan ini bisa melanggar undang-undang.
Tak sampai di situ, beberapa warganet bahkan menjadikan foto anak sebagai NFT. Hal ini tentu berisiko pada kebocoran identitas sang anak, yang tidak akan pernah bisa dihapus dari blockchain.
Pelanggaran hak cipta
Berlawanan dengan tujuan NFT untuk melindungi hak cipta, nyatanya NFT juga memberikan celah untuk mengeksploitasi karya seni milik orang lain.
Apalagi, dalam sistem di mana setiap orang bisa membuat dan menjual NFT, tanpa perlunya konfirmasi validitas hak cipta aset digital tersebut.
Hal ini terjadi pada seniman asal Indonesia, Kendra Ahimsa pada awal 2021 ketika mendapat laporan plagiarisme yang dilakukan seniman kripto, Twisted Vacancy.
Beberapa elemen diambil dari ilustrasinya oleh Twisted Vacancy tanpa modifikasi, dan dijadikan NFT.
Penyebaran konten pornografi
Selain konten berisikan data pribadi, konten pornografi juga beredar sebagai NFT. Terbukti beberapa konten porno seperti open BO mulai tersebar di OpenSea, salah satu marketplace NFT terbesar saat ini.
Semua dampak negatif di atas dicegah dengan diperketatnya pengawasan transaksi NFT oleh Kemkominfo bersama Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi serta Kementerian Perdagangan (Bappebti).
Selain diperketatnya pengawasan, penting untuk mempelajari lebih lanjut mengenai NFT sebelum memutuskan untuk terjun ke bisnis ini. Kita harus bijak dalam menyikapi efek positif dan negatif dari populernya bisnis NFT ini.
Ikuti terus informasi terbaru dan terupdate seputar game, esports, NFT, dan pop culture di GGWP.ID.
Sumber foto cover: trendland.com