Industri game di Indonesia sudah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, tapi ada satu genre (sebenarnya bukan genre juga, sih) yang mencuri perhatian secara masif, yaitu game gacha. Mulai dari Genshin Impact, Honkai: Star Rail, hingga Wuthering Waves, jutaan gamer Tanah Air rela menghabiskan waktu, kuota internet, bahkan uang jajannya demi mengejar satu karakter langka.
Di tahun 2025, tren tersebut semakin menguat. Akses internet makin cepat, smartphone makin murah, dan konten gacha makin menggoda. Tapi dibalik keseruannya, muncul pertanyaan besar yang harus kita jawab sendiri, apakah game seperti ini masih dalam koridor hiburan, atau sudah menjadi bentuk kecanduan digital terselubung?
Melalui artikel ini, kami akan membedah berbagai sisi dari kecanduan game gacha di Indonesia, mulai dari mekanisme sistemnya yang mirip judi, hingga dampaknya terhadap psikologis dan finansial pemain muda. Kita juga bakal menyoroti bagaimana komunitas dan budaya lokal ikut memperkuat daya tarik game-game ini di kalangan anak muda Indonesia.
