Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Microsoft Bicara Soal Revolusi Activision Blizzard

CEO Microsoft Satya Nadella baru-baru ini mengatakan kepada wartawan dan pemegang saham bahwa dia tidak sedang bermimpi ketika bicara soal revolusi Activision Blizzard. Menurutnya itu merupakan tugas yang sanat signifikan.

“Kami mendukung tujuan dan pekerjaan yang dilakukan Activision Blizzard, dan kami juga menyadari bahwa setelah penutupan, kami akan memiliki pekerjaan penting yang harus dilakukan untuk terus membangun budaya di mana setiap orang dapat melakukan pekerjaan terbaik mereka,” kata Nadella.

“Ini adalah kerja keras. Ini membutuhkan konsistensi, komitmen, dan kepemimpinan yang tidak hanya berbicara, tetapi juga berjalan. Itulah mengapa kami percaya sangat penting revolusi Activision Blizzard dilakukan,” lanjutnya.

Activision Blizzard telah berurusan dengan skandal berulang sejak DFEH California mengajukan gugatan yang menuduh penerbit memiliki “budaya kerja frat boy.”

Cerita pelecehan, pelecehan seksual, dan diskriminasi datang dari seluruh penjuru Activision Blizzard dan diikuti oleh laporan bahwa Kotick sendiri tahu tentang masalah perusahaannya selama bertahun-tahun dan gagal mengambil tindakan. Kadang-kadang, diduga dia bahkan menutupi para pelaku.

Protes karyawan telah menjadi hal biasa bagi Activision Blizzard, dengan yang terbaru adalah pemogokan oleh departemen QA Raven Software. Pemogokan itu dimulai bulan lalu setelah Activision tidak memperbarui kontrak 12 staf setelah pindah ke kantor baru di Wisconsin.

Pemogokan itu tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti karena para pekerja melaporkan tidak ada komunikasi dengan pimpinan Activision. Sepertinya ini akan menjadi masalah yang harus diselesaikan Microsoft segera setelah akuisisi dilakukan.

Sumber Gambar: The Gamer

Berita mengejutkan datang dari kubu hijau dimana Microsoft dipastikan akan beli publisher gaming raksasa Activision Blizzard dengan valuasi mencapai $70 miliar USD.

Pembelian ini mencuat di tengah kasus pelik yang mendera Activision Blizzard. Kasus pelecehan seksual di tingkat eksekutif hingga manajerial serta diskriminasi karyawan mengundang investigasi dari lembaga federal.

Akuisisi ini akan memberikan Microsoft akses ke berbagai franchise besar dari Activision, Blizzard, dan King seperti Call of Duty, Warcraft, Diablo, Overwatch, Candy Crush, Tony Hawk, Crash Bandicoot, Spyro, dan masih banyak lagi.

Sumber: The Gamer

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Adam
EditorAdam
Follow Us