Seiring dengan perkembangan teknologi, AI membuka pintu bagi banyak orang untuk menumpahkan kreativitasnya. Namun, di sisi lain, muncul kekhawatiran besar terkait bagaimana teknologi tersebut bisa melanggar batasan hukum, terutama di bidang hak cipta.
Karakter seperti Mario yang merupakan bagian dari pop culture memiliki nilai yang sangat berharga bagi Nintendo, dan perusahaan ini tentu tidak ingin karakternya digunakan secara sembarangan.
Dengan semakin banyaknya gambar AI yang muncul, apalagi tanpa adanya kontrol yang jelas, pelanggaran hak cipta pun menjadi hal yang sulit dihindari. Terlepas dari kecanggihannya, AI tidak dapat membedakan mana karya yang benar-benar melanggar hak cipta dan mana yang sekadar fanart. Dari sinilah problem utama muncul bagi Nintendo dan perusahaan lainnya yang berusaha melindungi aset intelektual mereka di dunia digital.
Di tengah kontroversi tersebut, belum ada pernyataan resmi dari Nintendo maupun Tracer mengenai tindakan penghapusan gambar AI Mario di platform X. Situasi ini tentu menimbulkan pertanyaan besar: apakah ini akan menjadi awal dari regulasi yang lebih ketat terkait penggunaan AI dalam pembuatan konten? Kita tunggu saja!