Presscon BGP 2021 Bagikan Banyak Insight Seputar Industri Game Lokal

Konferensi pers Baparekraf Game Prime 2021 berlangsung cukup meriah. Dihadiri ratusan penonton serta narasumber dari pihak pemerintah dan asosiasi game, presscon BGP 2021 ini ternyata menghadirkan banyak insight menarik seputar industri game lokal.
Presscon ini dihadiri oleh Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif Baparekraf Muhammad Neil El Himam, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf Nia Niscaya, CEO Arsanesia Adam Ardisasmita, dan CEO GGWP.ID Ricky Setiawan.
Keempatnya memberikan banyak fakta dan informasi menarik berkaitan industri game Indonesia hingga event BGP itu sendiri. Apa saja insight yang mengemuka tersebut?
Fakta industri game Indonesia di presscon BGP 2021

Dalam presscon ini, mengemuka fakta bahwa di Indonesia, revenue dari sektor video game bisa mencapai Rp 12 triliun. Namun, game Indonesia masih belum menjadi bagian besar dari revenue tersebut. Meski demikian, berbagai game Indonesia sudah mulai naik level dari aspek teknis hingga finansial.
Dari sektor finansial saja misalnya, game seperti Coffee Talk berhasil meraup keuntungan sekitar Rp 7 miliar dari berbagai platform yang menaunginya. Game lainnya, Coral Island, juga mampu mengumpulkan modal puluhan miliar Rupiah dari situs urunan dana Kickstarter.
Jika game Indonesia terbukti bisa menguntungkan dari sisi finansial, kenapa revenue game di Indonesia masih kalah dibanding game luar negeri? Mengapa revenue dan pemodalannya lebih berasal dari luar negeri dibanding dalam negeri? Apakah kualitas game Indonesia masih dirasa kurang, atau masyarakat yang masih belum teredukasi soal game Indonesia?
Masalah-masalah inilah yang ingin dicoba untuk diluruskan pada gelaran Baparekraf Game Prime. Untuk tahun ini, BGP 2021 kembali diadakan secara online sebagai sarana untuk mengenalkan game Indonesia ke khalayak ramai.