Review Legends of Crystal: Game RPG Indie yang Butuh Banyak Polesan

GGWP mendapatkan kesempatan untuk me-review Legends of Crystal, sebuah game RPG lokal karya developer GingerSun Games.
Kehadiran tools seperti RPG Maker membuka akses kepada lebih banyak orang untuk menciptakan game idaman mereka sendiri.
Pun demikian dengan Legends of Crystal yang hadir dengan semangat indie-nya yang admirable, dengan menawarkan gameplay yang tidak begitu buruk.
Walaupun demikian, ada beberapa aspek yang bisa ditingkatkan oleh game ini agar semakin nyaman untuk dimainkan gamer. Simak review selengkapnya di sini.
Review Legends of Crystal
1. Sinopsis

Legends of Crystal mengisahkan tentang pertempuran antara ras manusia dan ras jin yang memperebutkan kendali sebuah kristal legendaris.
Merasakan bahaya, kristal tersebut terpecah menjadi 6 bagian, dan tersebar ke seluruh penjuru dunia.
Seorang anak bernama Sembada bersilangan jalan dengan Jaya Ningrat, yang menculik adiknya karena sebuah alasan misterius.
Jaya Ningrat memanggil monster Buto Ijo untuk mengalahkan Sembada. Namun berkat bantuan Jaya Baya dan kristal yang membangkitkan Garuda, Sembada bisa bertahan.
Bersama dengan Jaya Baya, Sembada memulai perjalanan bersama dengan teman-teman baru untuk menyelamatkan adiknya dan mencegah rencana jahat Jaya Ningrat.
2. PLUS: Gameplay RPG klasik

Legends of Crystal mengusung genre RPG turn-based. Genre klasik ini bisa diadaptasi ke dalam game dengan baik.
Kamu mengendalikan party secara bergiliran, dan memilih perintah seperti menyerang, bertahan, menggunakan skill, atau melakukan summon Khodam.
Khodam menjadi fitur unik dari game Legends of Crystal, karena mereka menjadi anggota party tambahan sekaligus memberikan boost bagi karakter lain.
Terdapat beberapa region yang bisa dijelajahi, dengan memiliki berbagai keunikan dan konten yang bisa kamu jelajahi.
Untuk memudahkan eksplorasi, kamu juga bisa melakukan teleport antar lokasi sehingga waktu perjalanan bisa dipangkas.
3. MINUS: Visual dan cerita jomplang

Walaupun punya gameplay yang tidak buruk, sayangnya kepuasan bermain Legends of Crystal tidak bisa dimaksimalkan karena masalah pada presentasi kontennya.
Dari sisi cerita Legends of Crystal, terdapat banyak sekali typo, serta kesalahan grammar dan tanda baca pada dialog yang memberikan kesan amatir bagi game ini.
Game ini mempromosikan hybrid antara unsur Indonesia dan Jepang. Alih-alih menjadi harmoni, kombinasi ini malah jadi gado-gado yang bahan-bahannya tak bisa menyatu.
Selain itu, visual karakternya tidak uniform atau konsisten. Kualitas desain karakternya jomplang dan terkesan digambar oleh orang yang berbeda.
Elemen lainnya, seperti animasi saat random encounter, menimbulkan rasa kurang nyaman karena efek kejut dan animasi flashing yang membuat pusing.
4. Kesimpulan review Legends of Crystal

Kesolidan gameplay Legends of Crystal sayangnya tidak diimbangi oleh presentasi game yang sayangnya cukup mengecewakan.
Meskipun sebuah game indie, kesalahan dan bug yang nampak di dalamnya membuat game ini terkesan tidak mendapatkan polesan tambahan dari sang developer.
Setidaknya dengan price point yang sangat rendah di kisaran Rp 30 ribuan, kamu akan mendapatkan sebuah game yang terlepas presentasinya, menawarkan gameplay yang oke.
Nasi sudah jadi bubur, GingerSun Games masih bisa meningkatkan kualitas game ini dengan merilis update rutin yang memperbaiki bug-bug yang tersisa.
Legends of Crystal bisa didapatkan melalui Steam. GGWP mengucapkan terima kasih kepada GingerSun Games yang telah memberikan review copy untuk diulas di artikel ini.