Review Singkat Hyper Scape: Battle Royale Rasa Arena Shooter

Salah satu gim baru Ubisoft yang menjadi sorotan di tahun 2020 ini adalah Hyper Scape, gim battle royale yang menjanjikan tempo pertempuran yang sangat cepat seperti Apex Legends.
Masa open beta gim ini sudah dimulai pada tanggal 13 Juli untuk seluruh orang, dan pada saat ini hanya bisa dimainkan di PC dengan ukuran sekitar 8GB.
Penulis sendiri sudah mencobanya, dan kesan yang didapat cukup jauh di luar perkiraan. Berikut review singkat tentang gim terbaru keluaran studio Ubisoft Montreal yang sedang naik daun ini!

Battle Royale, Tapi Bukan Battle Royale
Meskipun Hyper Scape adalah gim battle royale, rasa yang didapat setelah memainkannya justru berbeda. Jika biasanya di gim battle royale pemain akan fokus looting, dan bahkan kadang mencari jalan aman untuk menang, di sini justru pemain sangat didorong untuk bermain agresif.
Penulis sendiri merasa kalau Hyper Scape lebih terasa seperti gim arena shooter seperti Quake atau Unreal Tournament. Pendapat ini didasari oleh tempo pertarungan serta persenjataan yang ada di dalam gim tersebut.
Setelah beberapa match, penulis menyadari kalau strategi ngendok atau camping di gim ini akan sangat merugikan. Bermain barbar dan mengincar kill sebanyak-banyaknya justru lebih menjamin untuk mengamankan posisi top 5, karena pemain lain biasanya berpikiran sama.
Upgrade Senjata dan Hack Sangat Penting
Berhubung tidak ada attachment senjata, melakukan upgrade dengan mengambil senjata yang sama sangat penting dalam Hyper Scape. Perbedaan magazine hingga damage meskipun hanya satu level saja bisa mengubah hasil duel dengan musuh bersenjata sama.
Upgrade hack juga benar-benar berpengaruh, apalagi bila bisa mencapai level maksimum. Cooldown reduction yang didapat bisa membuat satu hack dipakai berkali-kali dalam waktu singkat hingga cuma 5-7 detik saja.
Diam = Mati
Jika battle royale lain mengandalkan positioning yang bagus, Hyper Scape mengharuskanmu terus bergerak. Berusaha menembaki musuh dari atas gedung sambil tidak berpindah-pindah posisi hanya akan membuatmu menjadi sasaran empuk.
Saat duel juga kamu tidak bisa mengandalkan keluar-masuk cover saja. Berlari-larian sambil menembaki musuh justru menjadi strategi terbaik dalam gim ini, sama seperti konsep arena shooter tradisional.
Tenang saja, kecepatan pemain dalam Hyper Scape bahkan lebih kencang dari pemain di Apex Legends, jadi tinggal membiasakan tracking posisi musuh sambil menembak saja.

Nggak Ada Bullet Drop
“Kalau dari jarak segini kena nggak ya?” adalah pertanyaan yang sering ada dalam pikiran sniper dalam gim battle royale. Pertanyaan ini tidak akan muncul di Hyper Scape karena tidak ada bullet drop.
Ya, sejauh apa pun target sasaranmu, peluru yang dilontarkan senjatamu akan selalu lurus ke arah bidikan, seperti pada Overwatch. Jadi kalau masih nggak kena, berarti memang aim kamu ampas saja.
Bahkan tampaknya kecepatan peluru dari sniper dalam gim ini sangat cepat, jadi tracking target akan jadi lebih mudah. Tapi hati-hati, hitbox yang ada pada badan musuh memang agak kurang akurat.
Mati Bukan Akhir Segalanya
Jika kamu mati di Hyper Scape, kamu tidak akan ditendang ke mode spectator sambil menunggu ada yang menghidupkanmu kembali, tapi menjadi hantu Echo yang bisa bergerak bebas.
Dalam mode Echo ini, kamu masih bisa melihat keadaan sekitar timmu dan memberikan peringatan kepada mereka, serta mencari restore point agar anggota tim bisa menghidupkan dirimu kembali.
Fitur ini sangat bagus agar pemain tidak merasa bosan dan membuang-buang waktu saat sudah mati. Bantuan mereka juga sangat berguna untuk anggota timnya, terutama jika bermain bersama teman sendiri.
Bertahan di Luar Zona Cuma Cari Mati
Pemain di battle royale lain kadang memiliki strategi untuk bertahan di luar zona permainan untuk mencari loot yang lebih bagus sebelum masuk ke dalam lingkaran. Hal ini hanya akan membunuhmu di Hyper Scape.
Setelah beberapa waktu, area di luar zona permainan akan hancur rata dengan tanah. Pemain yang nekad masih ada di sana tidak hanya terkena damage terus-terusan, tapi juga tidak akan memiliki cover.
Cara Menang yang Lebih dari Satu
Battle royale lain akan memaksa kedua tim yang tersisa baku hantam hingga tinggal satu yang tersisa, sehingga tim yang memiliki perlengkapan yang lebih bagus selalu memiliki keunggulan.
Pada Hyper Scape, pemain yang hobinya justru melarikan diri dari pertempuran masih bisa memenangkan permainan. Ini berkat sistem Royale Crown yang muncul pada tahap Showdown di zona terakhir.
Siapapun yang berhasil memegang mahkota yang muncul selama 45 detik tanpa mati akan menjadi juara, meskipun masih banyak pemain lain tersisa.

Kesimpulan
Meskipun penulis awalnya agak skeptis dengan hadirnya satu lagi gim battle royale di pasar yang sudah sangat tersaturasi ini, ternyata setelah dimainkan sendiri gim ini sangat seru.
Sebagai pemain yang dulu sangat menyukai gim arena shooter, Hyper Scape berhasil memberikan gameplay yang serupa meskipun dalam genre yang berbeda. Jika kamu menyukai gim yang sangat memacu adrenalin, tapi tidak menyukai gim genre battle royale tradisional, mungkin ini adalah pilihan yang tepat.
Namun ada beberapa hal yang kurang disukai oleh penulis, yang pertama adalah melarikan diri dari pertarungan terlalu mudah. Jika menggunakan hack Ball atau Slam, siapapun dapat kabur dengan sangat cepat untuk memulihkan diri.
Untungnya mengejar mereka juga cukup mudah karena pergerakan pemain di sini sangat cepat. Dan jika seranganmu mengenai target, HP bar mereka akan tetap muncul di layar selama beberapa saat, meskipun mereka menggunakan hack Invisibility.
Yang kedua adalah dari segi eksplorasi. Tidak ada minimap pada gim ini, sehingga sulit untuk memperkirakan lokasimu sendiri dengan anggota tim lain. Selain itu pengurangan zona bermain juga sangat acak, sehingga kadang kamu harus berpindah sangat jauh dari posisimu sebelumnya.
Sisanya tinggal membiasakan diri lagi saja dengan gaya bermain baru sesuai selera. Jadi petarung barbar jarak dekat? Oke. Jadi sniper? Bisa. Jadi tukang peledak? Boleh juga.
Hyper Scape sudah bisa didownload dan dimainkan lewat Uplay sekarang. Siapa saja di sini yang sudah mencobanya?