Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Sambil Menangis, Developer Curhat Kelelahan dengan Viralnya Among Us

Developer game Among Us menceritakan pengalaman mereka ketika mendapati game garapan mereka mendadak viral. Game Among Us memang jadi sensasi internet sejak pertengahan tahun 2020.

Game ini sebenarnya dirilis oleh Innersloth pada tahun 2018. Di pertengahan 2020, game ini mulai viral berkat dimainkan para gamer streamer, dan bertepatan dengan maraknya virus Corona di dunia.

Viral di internet dan situasi dunia yang membuat masyarakat harus tetap di rumah membuat Among Us semakin populer. Bahkan di November 2020, Among Us memiliki 500 juta pemain aktif.

Kesuksesan Among Us ternyata tidak serta-merta membawa dampak positif kepada developernya. Innersloth yang terdiri dari tiga orang merasakan kelelahan yang luar biasa atas viralnya game tersebut.

Developer Kelelahan dengan Viralnya Among Us 

Tiga developer di balik kesuksesan Innersloth yaitu Amy Liu, Forest Willard, dan Marcus Bromander menceritakan pengalaman mereka atas viralnya game Among Us di YouTube Anthony Padilla yang diunggah 16 Juni 2021.

Dalam video bertajuk ‘I spent a day with THE FOUNDERS of AMONG US’ itu, Amy Liu bahkan menangis, menceritakan kelelahan yang dirasakannya akibat viralnya Among Us, bersamaan dengan pandemi yang membuatnya tak bisa bertemu keluarga dan teman-teman.

“Saya benar-benar kelelahan, setelah Game Awards kami ingin istirahat, liburan, tapi itu sulit dengan situasi ini. Kami tidak bisa bertemu dengan teman-teman dan keluarga,” ujar Amy Liu kepada Anthony Padilla.

Hal yang membuatnya sedih adalah ketika ia merasa kelelahan bekerja akibat viralnya Among Us, ia tak bisa beristirahat dan liburan bersama keluarganya, akibat pandemi yang sedang berlangsung.

“Merasa lelah karena bekerja, aku bahkan tidak bisa mengunjungi keluargaku dan harus menghabiskan waktu libur sendirian,” ujarnya sambil mengeluarkan air mata.

Kelelahan yang ia rasakan juga berkat banyaknya tawaran dari platform-platform besar yang ingin menggandeng Among Us.

“September sampai Desember (2020) kami berbicara dengan Xbox, Playstation, mereka ingin membawa Among Us di platform mereka, yang mana biasanya membutuhkan berbulan-bulan, seperti setengah tahun sampai setahun. Dan kami seperti ‘Tiga bulan? Akan kami coba,’,” ungkap Amy Liu.

Selain tekanan dari banyaknya tawaran besar dalam waktu singkat, kritik pedas dari netizen juga menjadi cobaan bagi para developer. 

Marcus Bromander mengatakan banyak pemain tidak paham bahwa mereka butuh waktu untuk mengembangkan game tersebut agar sesuai dengan harapan banyak orang.

“Ketika kau berada di bawah tekanan jutaan orang, mereka tidak mengerti bahwa butuh berbulan-bulan (untuk memperbaikinya). Masalah server diminta besok, menambahkan hal-hal baru harus minggu depan, tekanannya begitu besar,” ujar Marcus.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
rien
Editorrien
Follow Us