Salah satu kesalahan terbesar yang diakui Sony adalah dalam penetapan harga PS3. Pada saat peluncurannya, harga konsol ini mencapai US$500, sebuah angka yang dianggap tidak masuk akal oleh banyak gamers. Hal ini pun menyebabkan protes besar-besaran dari komunitas game yang merasa bahwa harga konsolnya terlalu tinggi.
Shawn Laden menyebut kesalahan ini terjadi karena Sony terlalu terbawa suasana oleh kesuksesan PS2. Mereka merasa terlalu yakin dan akhirnya mengambil langkah yang terlalu berani, yang pada akhirnya gagal membuahkan hasil.
Herman Hulst sendiri mengakui bahwa PS3 memiliki sejumlah kesulitan teknis bagi para pengembang game. Penggunaan Cell Processor, meskipun memiliki potensi yang besar, ternyata sulit untuk dimanfaatkan secara efektif oleh para pengembang (pada saat itu). Hal ini membuat proses pengembangan game menjadi jauh lebih rumit dan memakan waktu.
Jim Ryan menambahkan bahwa Sony pada masa itu terlalu terburu-buru dalam mengambil keputusan, tanpa mempertimbangkan secara matang dampak yang mungkin terjadi. Mereka terlalu terpaku pada kesuksesan PS2 sehingga tidak cukup memperhitungkan kondisi pasar dan respons konsumen terhadap PS3.
Dari pengakuan para eksekutif Sony di atas, terlihat bahwa era PlayStation 3 memiliki celah yang sangat krusial. Kesalahan dalam penetapan harga, kurang efektifnya bagi pengembang, dan terlalu percaya diri adalah faktor-faktor utama yang menyebabkan kegagalan dalam strategi mereka.
Namun, pengalaman ini juga menjadi pelajaran berharga bagi Sony, yang kemudian mampu bangkit melalui PlayStation 4 dan PlayStatio 5.
Kesalahan masa lalu adalah bagian dari perjalanan setiap perusahaan. Yang penting adalah bagaimana mereka belajar dari peristiwa tersebut dan berkembang menjadi lebih baik di masa depan. Dengan pengakuan terbuka seperti ini, Sony menunjukkan kematangan dan komitmen mereka untuk terus meningkatkan layanan dan produknya demi kepuasan konsumen. Menurut kamu?
Sumber: Gamebrott