Penjelasan Mengenai Staking NFT dan Yield Farming, Apa Bedanya?

Dalam dunia investasi berbasis blockchain ada beberapa cara yang bisa dilakukan investor untuk mendapatkan passive income dari aset yang mereka miliki. Dua di antaranya adalah Staking NFT dan Yield Farming, berikut penjelasan kedua cara yang terlihat mirip namun punya perbedaan mendasar ini!
Pada dasarnya, yield farming dan staking NFT merupakan dua cara yang dapat dilakukan investor di dunia blockchain untuk memperoleh penghasilan tambahan. Berbeda dengan trading kripto dan NFT yang punya risiko tinggi, kedua cara di atas relatif jauh lebih aman, terlebih pengguna bisa memperoleh keuntungan yang lumayan tinggi.
Baca Juga : 5 Keunggulan Penggunaan Blockchain di Game NFT
Banyak pegiat crypto yang mempertanyakan manakah yang lebih baik antara yield farming dan staking NFT
Apa Itu Staking NFT / Crypto?
Staking NFT / Crypto merupakan aktivitas yang memungkinkan pemilik NFT dan Crypto untuk mengunci aset mereka dalam platform guna menerima reward. Reward berupa aset crypto ini bisa mereka dapatkan tanpa harus menjual koleksi mereka.
Staking NFT menggunakan mekanisme Proof of Stake (PoS) untuk memberikan reward kepada para pesertanya. Dengan mengunci aset NFT yang mereka miliki, pengguna dapat menerima reward berdasarkan hasil persentase tahunan (APY) dan jumlah NFT yang masuk dalam staking pool.
Dibandingkan hanya melakukan HODLing dan berspekulasi, Staking NFT membuka peluang baru bagi para investor untuk memonetisasi asetnya yang dapat berpotensi menarik lebih banyak orang untuk berpartisipasi dan menggerakkan permintaan pasar untuk NFT yang dapat dimasukan ke dalam staking pool.