Steam Akhirnya Blokir Game yang Sematkan Fitur Blockchain dan NFT

Oktober ini, Valve tampak serius ingin mengatur berbagai macam hal, seperti kompatibilitas pada Steam Deck. Steam juga mendapatkan beberapa pengaturan, seperti memblokir game yang menggunakan sistem Blockchain dan NFT sebagai fondasi.
Berbicara mengenai game dan menipu para konsumen di era modern ini, salah satu metode yang paling populer tentu adalah menggunakan NFT. Siapa sih yang tidak ingin memiliki suatu obyek virtual dengan harga mahal yang bisa dijual kembali?
Hal ini terdengar seperti hal yang dianggap sebagai too good to be true, namun nyatanya ada beberapa game sukses yang menggunakan sistem ini. Sayangnya, ada beberapa oknum yang memanfaatkan sistem ini untuk menipu para gamer.
Valve tampaknya juga tidak senang dengan kehadiran game berbasis blockchain maupun NFT ini. Hal ini dibuktikan dengan mereka yang mulai menendang game dengan daya tarik berupa sistem currency yang menggoda ini.
Satu studio menyadari perubahan pada guideline.
Pengembang Age of Rust, SpacePirate Games, menyadari daftar game yang tidak boleh dipublikasi menuju Steam. Daftar guideline yang tampaknya diperbarui ini menambahkan satu daftar baru; game dengan fitur blockchain dan NFT.
Hal ini tentu membuat sang pengembang kesulitan untuk merilis game mereka. Pasalnya, beberapa puzzle dalam Age of Rust akan menghadiahkan para pemain sebuah NFT. Ini merupakan sistem yang tidak diinginkan Valve.
Hal ini tentu membuat beberapa orang bingung. Kenapa Valve ingin menghilangkan game berbasis NFT dan blockchain dari Steam? Apakah ada alasan jelas?
Valve tidak menyebut alasan yang lebih jelas, namun ada spekulasi.

Valve sendiri selalu bertindak aktif dalam penanganan platform mereka. Jelas saja, Steam merupakan sebuah storefront paling populer dengan begitu banyak game yang dirilis baik dari studio besar maupun indie.
Melalui informasi yang beredar, alasan Valve ingin menghapus seluruh game berbasis NFT dan blockchain adalah karena produk-produk yang hadir dalam game memiliki sebuah nilai di dunia nyata, atau lebih mudahnya, uang.
Alasan tersebut tentu terdengar aneh mengingat skin pada game seperti CS:GO juga memiliki nilai hingga puluhan juta Rupiah. Namun, jika penulis harus berspekulasi, apakah ini mungkin karena ada begitu banyak game berbasis blockchain yang berbahaya?
Dari game seperti Earth 2 yang menjual “tanah” dalam sebuah dunia virtual menuju Evolved Apes yang menjual gambar kera, keduanya bisa disebut sebagai scam yang berbahaya. Steam tentu tidak ingin para gamer terjebak di jurang tersebut.
Sumber: MSN