Ubisoft Dikabarkan Bakal Ubah Total Seri Game Far Cry?

Seri Far Cry telah menjadi salah satu ikon besar di industri game berkat elemen eksplorasi dunia terbukanya yang imersif. Namun, formula yang dulu dianggap segar itu kini mulai terasa usang.
Ubisoft, menyadari hal tersebut dan memutuskan untuk mengambil langkah besar dengan mengganti pendekatan klasik mereka dengan sesuatu yang baru.
Tapi apakah perubahan ini dapat membawa angin segar atau justru malah menimbulkan risiko besar?
Pendekatan Baru Ubisoft

Pada proyek yang dikenal dengan codename Blackbird, Ubisoft bakal menghadirkan cerita yang lebih emosional dan berfokus pada misi penyelamatan keluarga. Pemain akan berhadapan dengan sekte misterius yang terobsesi pada eksperimen halusinogen.
Mekanisme waktu menjadi aspek krusial pada gamenya. Pemain hanya memiliki 24 jam waktu di dunia nyata (atau 72 jam waktu di dalam game) untuk menyelesaikan misinya.
Ubisoft juga memperbarui berbagai mekanisme gameplay, seperti gerakan karakter yang lebih dinamis dengan fitur seperti tactical sprinting, sliding, hingga vaulting.
Berbeda dengan Blackbird, Maverick mengambil pendekatan genre extraction shooter, yang saat ini tengah naik daun. Berlokasi di Alaska, pemain harus bertahan hidup menghadapi ancaman lingkungan ekstrem, binatang buas, dan pemain lain.
Meski menawarkan konsep menarik, Ubisoft menghadapi skeptisisme internal terkait daya tarik genre tersebut. Apalagi dengan reputasi Ubisoft yang saat ini cukup mengecewakan, terutama berkaitan dengan peluncuran game sebelumnya, Maverick memerlukan banyak hal untuk membuktikan bahwa gamenya layak untuk dicicipi.
Teknologi Baru
Salah satu perubahan besar lainnya adalah penggantian engine dari World Engine ke Snowdrop Engine. Teknologi ini sebelumnya digunakan untuk mengembangkan game seperti The Division yang menawarkan peningkatan visual dan performa signifikan.
Dengan Snowdrop, Ubisoft berharap bisa menghadirkan dunia yang hidup, realistis, dan mendukung gameplay yang lebih kompleks.
Mengapa Ubisoft Mengubah Formulanya?

Keputusan ini tidak datang tanpa alasan. Kritik terhadap seri Far Cry selama ini berpusat pada formula lamanya yang dirasa terlalu repetitif, di mana kita terjebak di lingkungan asing, melawan musuh, dan menyelesaikan misi dengan pola yang sama. Ubisoft akhirnya memilih untuk mengambil risiko dengan merombak total pendekatan mereka, baik dari segi narasi maupun mekanisme gameplay.
Meskipun Ubisoft optimis dengan Blackbird, mereka tetap waspada terhadap potensi kesuksesan Maverick. Genre extraction shooter memang sedang populer, tetapi pasar ini cenderung memiliki audiens yang lebih sempit.
Ditambah lagi, reputasi Ubisoft yang sering kali kurang memuaskan dalam peluncuran game baru menjadi masalah besar.
Selain itu, kompleksitas pengembangan kedua proyek ini telah menyebabkan penundaan jadwal rilis dari tahun 2025 ke 2026. Meskipun memungkinkan Ubisoft untuk lebih memoles kedua gamenya, penundaan seperti ini juga berisiko menurunkan hype para player.