Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App

Trailer gameplay baru terkait Dying Light 2 telah diunggah beberapa hari lalu. Akhirnya mekanisme stealth Dying Light 2 diperlihatkan di mana ternyata game ini lebih mengerikan daripada yang kita duga. Diunggah ke saluran YouTube resmi Dying Light 2 menunjukan bahwa gamer nantinya menyelinap di sebuah rumah sakit yang dihuni banyak orang yang terinfeksi.

Nah, uniknya, yang terinfeksi ini dalam kondisi tertidur dan gamer harus berhati-hati untuk melakukan eksplorasi di sana. Dalam video itu gamer mencari sebuah benda bernama biomarker. Sepanjang video, kita juga bisa melihat pertunjukan singkat dari dua zombie ikonik bernama Volatile yang mirip dengan Demolisher serta Bomber di game pertama.

Mekanisme stealth Dying Light 2 diperlihatkan dengan sangat baik. Ada unsur strategi matang yang harus kalian terapkan. Gamer juga dipaksa dengan cermat untuk menghindari orang-orang yang terinfeksi ini.

Nantinya game ini bakal dirilis pada 7 Desember akhir tahun ini dan kalian berperan sebagai protagonis baru Aiden Caldwell. Game ini akan diluncurkan untuk PC, PS4, PS5, Xbox One, dan Xbox Series X|S dengan upgrade next-gen gratis bagi kalian yang membelinya di PS4 dan Xbox One.

Sempat Mengalami Kendala Saat Produksi

Sebuah laporan mengungkapkan sejumlah permasalahan yang dihadapi oleh Techland dalam mengembangkan game Dying Light 2. Menurut laporan itu, banyak staf yang meninggalkan proyek tersebut dan meninggalkan Techland.

Laporan ini diterbitkan oleh The Gamer yang mengumpulkan sejumlah kesaksian dari sumber yang tidak diberi tahukan namanya. Sumber ini adalah karyawan dan mantan karyawan Techland. Menurut laporan yang ditulis, Techland punya sistem kerja yang negatif sehingga membuat kekacauan di internal tim.

Ujung-ujungnya yang terhambat adalah Dying Light 2, salah satu game ambisius yang saat ini sedang mereka kerjakan. Dalam dua bulan terakhir, 20 staf telah meninggalkan Techland. Sebagian besar masalah tampaknya berasal dari tuntutan keras dari manajemen tingkat atas yang dipimpin oleh CEO perusahaan Pawel Marchewka.

Dia dan manajernya diduga membantah saran dari pakar studio itu sendiri, dan memaksa tim menggunakan ide-ide yang ditemukan di game lain daripada membuat sendiri.

Sumber: The Gamer

Editorial Team