- Indonesia memiliki 154 juta pemain game, terbesar ke-4 di dunia.
- Menyumbang 40 persen dari seluruh pemain game Asia Tenggara.
- Kontribusi industri game terhadap PDB mencapai hingga Rp71 triliun (0,34 persen) per tahun.
- Lebih dari 2.100 developer dan publisher aktif membangun ekosistem nasional.
Peluncuran IGRS di IGDX 2025: Indonesia Rumah Inovasi & Kreativitas Game Global
- Kemkomdigi dan AGI sukses gelar IGDX Business & Conference 2025 di Bali.
- Acara dihadiri lebih dari 4.000 kunjungan dari berbagai kalangan, termasuk narasumber internasional.
- Peluncuran resmi Indonesia Game Rating System (IGRS) sebagai kebijakan klasifikasi nasional untuk produk game.
Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Republik Indonesia bersama Asosiasi Game Indonesia (AGI) sukses menggelar Indonesia Game Developer eXchange (IGDX) Business & Conference 2025, acara tahunan terbesar bagi ekosistem industri game di Asia Tenggara.
Diselenggarakan pada 9–11 Oktober 2025 di The Stones Hotel, Kuta, Badung, Bali, ajang ini mengusung tema “Accelerating Southeast Asia’s Creative Power” dengan semangat menjadikan kawasan sebagai pusat kekuatan digital kreatif dunia.
IGDX Business & Conference tahun ini dihadiri lebih dari 4.000 kunjungan selama 3 hari dari kalangan pengembang game, publisher, investor, distributor, platform holder, asosiasi, lembaga pendidikan, hingga perwakilan pemerintah dan masyarakat luas.
Acara ini turut dihadiri oleh beberapa negara seperti Perancis, Polandia, Singapura, Malaysia, Jepang, Korea Selatan, India, Jerman, Australia, Thailand, China dan Russia.
IGDX Business and Conference 2025 menghadirkan 26 narasumber internasional dan nasional dalam 5 sesi diskusi panel dan 8 keynote speech, dengan fokus pada tren, peluang, dan strategi industri game global.
Indonesia Siap Jadi Pusat Inovasi Game Dunia
Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid, dalam speech menegaskan peran strategis Indonesia di kancah global, “Indonesia bukan sekedar pasar, Indonesia adalah rumah inovasi."
"Dari talenta muda, kisah orisinil, hingga teknologi kreatif, kita siap memberi warna baru pada industri global. IGDX adalah bukti bahwa Asia Tenggara bukan hanya tumbuh, tapi siap memimpin sebagai pusat kekuatan digital kreatif dunia.”
Optimisme ini didukung oleh data dari Peta Ekosistem Industri Game Indonesia 2024: Menuju Transformasi Ekonomi Digital Nasional 2025+ yang disusun oleh Kemkomdigi dan telah terdaftar di Perpustakaan Nasional sebagai rujukan resmi.
Data terbaru memperkuat optimisme tersebut:
Peluncuran Resmi Indonesia Game Rating System (IGRS)
Momentum IGDX 2025 juga ditandai dengan peluncuran resmi Indonesia Game Rating System (IGRS), yakni sebuah kebijakan klasifikasi nasional yang merefleksikan budaya, norma, dan tradisi Indonesia untuk produk game berdasarkan muatan konten dan kelompok usia — 3+, 7+, 13+, 15+, dan 18+.
Dengan sistem ini, penerbit dapat mengajukan klasifikasi untuk memperoleh label rating resmi IGRS bagi game-nya.
Lebih dari sekadar kebijakan, IGRS hadir sebagai wujud komitmen kolektif untuk melindungi ruang digital Indonesia dan menjaga keselamatan generasi muda, sekaligus menjadi instrumen strategis bagi pengembangan industri game lokal.
Dengan memberikan kepastian regulasi, pedoman konten yang jelas, dan label rating yang meningkatkan kepercayaan konsumen, IGRS membuka peluang bagi pengembang dan penerbit Indonesia untuk berinovasi secara bertanggung jawab, memperkuat daya saing game lokal, serta menjangkau dan mempermudah kerja sama dengan platform global serta produk game asing untuk mengimplementasi rating IGRS.
Kehadiran IGRS bukan hanya melindungi pengguna dan masyarakat di ruang digital, tetapi juga menumbuhkan ekosistem yang sehat, aman, dan kondusif bagi kreativitas serta pertumbuhan industri game nasional.
Rangkaian IGDX Business & Conference 2025 meliputi B2B Matchmaking, Diskusi Panel, Keynote Speech, Booth Indie Showcase yang mendapatkan dukungan dari Kementerian Perdagangan RI, Booth Partner seperti Garena, Toge Productions, GV Pay-QRIS, Tencent, MRG Bukalapak, Institut Français Indonésie, The Polish Investment and Trade Agency (PAIH), Moscow Government (Agency of Creative), Injourney, Gameseed, dan IGRS serta Side Event bersama mitra internasional seperti Google Play, Roblox, Xsolla, Byteplus, Tencent, dan PlayStation, serta penghargaan Indonesia Game Awards.
Tak hanya itu, Kemkomdigi juga memperkuat komitmen melalui Garuda Spark Innovation Hub, wadah kolaborasi inovasi dari Sabang hingga Merauke untuk menyatukan pemerintah, industri game, startup, universitas, hingga komunitas.
Sebagai tindak lanjut, tahun depan IGDX akan kembali hadir dengan format lengkap: Bootcamp, Academy, Career, Business, dan Conference, yang dirancang untuk mendampingi talenta muda, memperkuat studio lokal, memperluas jejaring bisnis, dan memperkokoh posisi Indonesia di ekosistem game global.