Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
IGDX Business 2025 Jadi Wadah untuk Menghubungkan Game Indonesia dengan Ekosistem Global
Dok. IGDX 2025

Intinya sih...

  • IGDX Business 2025 diselenggarakan pada 9–10 Oktober 2025 di Bali

  • Acara ini kolaborasi Kemkomdigi dan AGI, mempertemukan developer lokal dengan mitra global

  • Peluncuran resmi Indonesia Game Rating System (IGRS) untuk melindungi ruang digital Indonesia dan memberikan kepastian regulasi bagi pengembang game lokal

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Indonesia Game Developer eXchange (IGDX) Business 2025 berhasil diselenggarakan pada 9–10 Oktober 2025 di The Stones, Bali.

Acara ini merupakan hasil kolaborasi Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) bersama Asosiasi Game Indonesia (AGI) sebagai wadah business matchmaking yang mempertemukan developer lokal dengan publisher, investor, distributor, serta mitra industri global.

In Article GGWP_.png


Jadi Wadah Kolaborasi dan Business Matchmaking

Dok. IGDX 2025

IGDX Business 2025 menghadirkan ratusan pertemuan bisnis melalui platform MeetToMatch, menghasilkan potensi kolaborasi strategis yang signifikan.

Kegiatan seperti Business Matchmaking dan Indie Booth Showcase kembali menjadi jembatan penting bagi kreator lokal untuk menampilkan inovasi game mereka kepada mitra internasional.

Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid, menekankan dalam pidatonya, “IGDX Business adalah ruang strategis yang memastikan Indonesia tidak hanya menjadi pasar game, tetapi rumah inovasi. Dari sini, kita ingin menghubungkan talenta lokal dengan peluang global, agar kreativitas Indonesia semakin bergaung di dunia.”

Tahun ini, puluhan studio lokal mengikuti Indie Booth Showcase dan ratusan peserta Business Matchmaking yang mempresentasikan karya mereka langsung kepada penerbit internasional, investor, dan profesional industri global.

Selama tiga hari penyelenggaraan, lebih dari 1,600 business meeting tercatat, mempertemukan lebih dari 500 pelaku industri dari dalam dan luar negeri.

Menurut Edwin Hidayat Abdullah, Direktur Jenderal Ekosistem Digital Kemkomdigi, “IGDX Business adalah katalis. Melalui pertemuan ini, kita bukan hanya membangun jejaring, tetapi juga menumbuhkan kepercayaan global terhadap kapasitas kreator Indonesia. Dari Bali, kita kirimkan pesan bahwa Indonesia siap memimpin ekosistem game Asia Tenggara.”

Peluncuran Resmi Indonesia Game Rating System (IGRS)

Dok. IGDX 2025

Momentum IGDX 2025 ini juga ditandai dengan peluncuran resmi Indonesia Game Rating System (IGRS), yakni sebuah kebijakan klasifikasi Nasional yang merefleksikan budaya, norma dan tradisi Indonesia untuk produk game berdasarkan muatan konten dan kelompok usia — 3+, 7+, 13+, 15+, dan 18+ sehingga penerbit dapat mengajukan klasifikasi untuk memperoleh label rating resmi IGRS bagi gamenya.

IGRS memiliki dua tujuan utama yang saling melengkapi. Pertama, melindungi ruang digital Indonesia—terutama anak-anak dan generasi muda—dengan menyediakan informasi usia dan muatan konten yang jelas.

Kedua, memberikan kepastian regulasi serta pedoman konten yang memungkinkan pengembang dan penerbit berkreasi dan berinovasi secara bertanggung jawab.

Dalam konteks bisnis, kepastian regulasi yang dibawa oleh IGRS menciptakan landasan yang kokoh bagi studio game lokal untuk mengembangkan model bisnis yang berkelanjutan.

Dengan adanya sistem rating yang terstandarisasi, studio-studio lokal dapat mengakses pasar domestik yang lebih luas, memperkuat daya saing game lokal di tengah dominasi produk asing, serta mempermudah kerja sama komersial dengan platform distribusi global dan mitra bisnis internasional.

Dengan terselenggaranya IGDX Business 2025, Indonesia kembali menegaskan posisinya sebagai pusat pertumbuhan ekosistem game Asia Tenggara. Acara ini tidak hanya memperkuat jejaring bisnis, tetapi juga membuka jalan baru bagi karya anak bangsa untuk melangkah lebih jauh di pasar global.

Editorial Team