Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
impresi singkat asurajang - cover image
Cover Image Impresi Singkat ASURAJANG (ggwp/steven sianada)

Intinya sih...

  • ASURAJANG adalah game MOBA campur Battle Royale dengan visual anime yang menarik.

  • Sistem pertarungan mengadopsi combat ala Action RPG yang cepat dan intens, lengkap dengan sistem comeback untuk memberikan kesempatan kedua.

  • Sayangnya, ASURAJANG memiliki banyak kekurangan, terutama dari segi fitur serta UI yang terlihat mirip seperti game Fortnite.

Penulis beberapa kali telah mencoba game MOBA seperti DOTA 2, League of Legends, maupun Mobile Legends yang masih menjadi MOBA nomor satu di Indonesia. Jujur, genre game ini begitu sulit untuk dinikmati dikarenakan kontrolnya yang terasa kaku dan clunky.

Genre gabungan seperti Battle Royale dengan MOBA pun juga sudah dijajal seperti Eternal Return yang membawakan visual ala anime. Sayangnya, game ini pun terasa sulit dikarenakan kemiripannya dengan MOBA tradisional yang terasa begitu ribet untuk dimainkan.

Dan kali ini, tampaknya ada sebuah tim pengembang yang mencoba genre yang telah ditaklukkan oleh Eternal Return namun dengan sistem pertarungan yang lebih terasa seperti game Action RPG. Hasilnya? ASURAJANG berhasil menjadi favorit baru untuk penulis sebagai game anime yang wajib kalian coba.

Dan di sesi Impresi Singkat kali ini, penulis akan memberikan alasan kenapa game ini terasa begitu seru, namun juga faktor besar yang membuat game ini sepi pemain. Let's check it out!

MOBA, Tapi Penuh dengan Aksi Intens!

Gameplay ASURAJANG (ggwp/steven sianada)

Salah satu hal yang akhirnya mendorong penulis untuk mencoba ASURAJANG adalah visual anime yang ditawarkan. Desain karakter seperti Bharata dan Vikarala terlihat begitu imut, sulit rasanya untuk menolak ajakan untuk menjajal MOBA campur battle royale satu ini.

Dan berita bagusnya, visual bukanlah satu-satunya poin kuat dalam game ini. Berbeda dengan MOBA konvensional seperti Eternal Return, ASURAJANG membawakan sistem combat ala Action RPG, dimana setiap tombol yang ditekan akan memberikan aksi yang instan, tidak ada cooldown yang mengganggu.

Dan dikarenakan game ini lebih mirip sebagai Action RPG, jelas akan ada mekanika yang membutuhkan timing yang akurat, seperti dodge yang memberikan iframe singkat. Hindari serangan dengan sempurna, maka karakter kalian akan mendapatkan kesempatan kecil untuk meluncurkan counter attack!

Gameplay ASURAJANG 2 (ggwp/steven sianada)

ASURAJANG juga menghadirkan mekanika stamina yang terasa unik. Sistem ini dibawakan untuk mencegah pertarungan yang umumnya berakhir dengan button mashing saja. Hadirnya sistem stamina mengajak pemain untuk lebih memikirkan strategi untuk menjebak lawan agar mereka menghabiskan stamina terlebih dahulu.

Dan dari sistem ini, ada banyak cara bagi pemain untuk mengalahkan lawan yang tersebar. Kenapa bisa begitu? Karena setiap aksi yang kalian lakukan, sejumlah stamina akan terkuras. Serangan biasa, dodge, hingga melompat pun membutuhkan stamina!

Selebihnya, sistem battle royale yang ditawarkan terasa biasa saja, layaknya game BR pada umumnya. Kalian bisa memilih untuk terjun di bagian manapun, dan di waktu tertentu lingkaran tempat kalian bertarung akan mengecil. Namun, berbeda dengan BR kebanyakan, kalian tidak akan mati karena nyawa yang terkuras di luar zona! Malahan, disaat lingkaran mengecil, area pertarungan di luar akan dihilangkan, membuat kalian terjatuh ke dalam jurang!

Selain itu, ada juga sistem comeback yang memungkinkan kalian untuk kembali lagi ke arena pertarungan. Sistem ini dinamakan sebagai purgatory dengan tujuan yang simpel; bertahan selama 45 detik, dan kamu bisa kembali lagi menuju medan pertarungan di lokasi random!

Full Release, Tapi Terasa Seperti Game Alpha?

Yeoul, karakter ranged imut di ASURAJANG (ggwp/steven sianada)

Terlepas dari betapa serunya ASURAJANG dibandingkan dengan kompetitornya, game yang dikembangkan oleh D-ZARD ini memiliki cukup banyak kekurangan yang harus ditingkatkan untuk mampu memberikan pengalaman bermain terbaik.

Contohnya, saat ini ASURAJANG belum memiliki fungsi standar seperti match history, in-game text chat, serta opsi untuk memilih ulang karakter saat terjun ke dalam mode trio sendirian. Hal ini untungnya masih bisa ditambahkan melalui update. Faktor ini membuat ASURAJANG terasa seperti game yang masih berada dalam fase alpha dibanding rilisan penuh.

Selain itu, interface yang ditawarkan terlihat tidak orisinil. Para gamer awam pun saat melihat ASURAJANG sekilas akan menganggap bahwa ini tidak lebih dari sekedar tiruan Fortnite dari UI yang ditawarkan. D-ZARD harus bekerja ekstra keras untuk membawakan tampilan baru yang lebih segar.

Beri ASURAJANG Kesempatan di Library Kalian!

Vikarala, karakter ranged support di ASURAJANG (ggwp/steven sianada)

Terlepas dari kekurangan yang ada, ASURAJANG tetap merupakan sebuah game battle royale MOBA yang wajib kalian coba, terlebih jika kalian mencari game yang lebih mengedepankan aksi yang serba cepat!

Jumlah pemain yang sedikit pun sebenarnya tidak berpengaruh banyak mengingat server East Asia tetap ramai dengan pemain. Kira-kira, penulis bisa mendapatkan match dengan cepat baik mode solo maupun trio dalam kurang dari semenit saja.

Terlebih, ASURAJANG merupakan game gratis tanpa adanya sistem gacha! Yup, karakter bisa kalian unlock dengan grind, ini jelas menjadi satu faktor penting bagi para gamer! Selebihnya, ASURAJANG lebih menjual konten seperti kostum yang diharapkan akan menghasilkan gameplay yang lebih balance.

Editorial Team