Menurutnya, ekosistem game lokal saat ini sudah menunjukkan perkembangan yang positif, meski masih ada banyak ruang untuk perbaikan.
"Terutama dari sisi publisher dan akses pasar, kita sudah mulai melihat kolaborasi yang lebih baik antar pelaku industri. Di sisi lain, media game lokal juga telah menunjukkan dukungan yang sangat baik terhadap developer dalam negeri, baik dalam bentuk publikasi, promosi, maupun peliputan karya-karya lokal," ucapnya.
Ia juga merasa kalau saat ini dukungan pemerintah terhadap industri game lokal sudah menuju ke arah yang positif. Hal itu terlihat dari dukungan yang diperlihatkan oleh pemerintah pada beberapa tahun terakhir.
"Dalam beberapa tahun terakhir, kita bisa melihat inisiatif yang semakin banyak untuk mendorong pertumbuhan developer lokal, baik melalui program inkubasi, pameran, maupun pelatihan. Publik dan industri juga mulai menunjukkan ketertarikan yang lebih besar terhadap karya anak bangsa."
"Walaupun dukungan ini belum sepenuhnya maksimal, arah perubahannya cukup menjanjikan. Saya optimis bahwa ke depannya, dengan kolaborasi yang lebih erat antar pemangku kepentingan, ekosistem game di Indonesia akan semakin solid dan mampu bersaing di tingkat internasional," katanya positif.
Apalagi menurutnya, developer game di Indonesia punya keunggulan yang terletak pada kekayaan budaya lokal yang unik.
"Hal ini bisa menjadi sumber inspirasi kuat dalam menciptakan konten game yang orisinal dan menarik. Selain itu, biaya produksi di Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara seperti Amerika Serikat atau Eropa, yang tentu menjadi nilai tambah dalam persaingan global," tuturnya.
Meski begitu, developer game di Indonesia juga mempunyai tantangan yang menurutnya tidaklah sedikit. Salah satunya adalah soal regulasi.
"Salah satu kendala terbesar adalah regulasi yang cukup kompleks, terutama dalam hal pengadaan development kit dari luar negeri untuk porting ke platform seperti PlayStation, Xbox, atau Nintendo. Hambatan regulasi ini sering memaksa developer untuk bekerja sama dengan pihak ketiga di luar negeri, yang pada akhirnya menambah biaya dan waktu produksi."
"Selain itu, meskipun biaya produksi di Indonesia lebih murah secara relatif, banyak studio game lokal masih mengalami kesulitan dalam hal pendanaan. Oleh karena itu, dukungan berupa program pendanaan atau insentif dari pemerintah maupun pihak swasta sangat dibutuhkan agar industri game lokal bisa berkembang lebih pesat," jelasnya.