Sumber: instagram.com/itszahranur
Menurutnya, ada beberapa pekerjaan yang ia lakukan sebagai Talent di tim Alter Ego. Mulai dari shooting buat kebutuhan konten, hingga restream.
"Kerjanya shooting kalau ada kebutuhan content. (Terus) dukung tim (AE) kalau ada turnamen, dan restream-restream juga," katanya.
Wanita penyuka game Honor of Kings, Valorant, hingga Counter Strike ini merasakan lingkungan dan jobdesk yang berbeda ketika dirinya berprofesi sebagai seorang idol dan Talent.
"Lingkungan dan jobdesk-nya yang berbeda. Sebelumnya berhubungan dengan musik dan dance, (tapi) sekarang berhubungan dengan game," jawabnya.
Perbedaan itu pun menjadi tantangan dirinya ketika masuk ke industri esports dan gaming.
"Yang menjadi tantangan aku sih, beradaptasinya. Karena, aku baru keluar dari zona aman, dan aku juga orang yang introvert," ujar Ara.
Wanita yang akan berulang tahun pada 5 Agustus tersebut, membeberkan sederet kriteria untuk menjadi Talent di suatu organisasi esports.
"Kalau dari pribadi aku, menjadi orang yang aktif dan ekspresif saja. Karena kalau visual, itu relatif," bebernya.
Wanita yang saat ini tengah melakukan persiapan untuk debut jadi Solois tersebut, mengatakan kalau banyak hal yang ia sukai semenjak dirinya terjun ke dunia esports. Namun, hal yang paling membuatnya sedih adalah ketika Alter Ego kalah di turnamen. Meski begitu, musik tetap menjadi passion dari seorang Ara.