Sumber: instagram.com/frieskatch
Kepada GGWP, menurut wanita kelahiran 1996-an itu, karir Talent itu cukup menjanjikan.
"Selama kita bisa diinget terus dan ditunggu-tunggu sama audiens sih, harusnya karir jadi Talent cukup menjanjikan ya," imbuhnya.
Adapun menurutnya, ada sederet kriteria untuk bisa meniti karir sebagai Talent. Menurutnya, menjadi seorang Talent nggak melulu soal penampilan.
"Berkarakter. Karena nggak harus melulu soal penampilan, asal punya sesuatu yang bisa kita tunjukkan ke publik. Tim esports juga biasanya cari Talent yang cocok sama image timnya," tuturnya.
Wanita yang suka main game Honor of Kings (HOK), PUBG Mobile, Valorant, dan Marvel Rivals ini juga menceritakan pekerjaannya sebagai Talent di Alter Ego.
"Talent itu biasanya meng-highlight dan jadi tim sukses projek yang ada di tim. Contohnya, kalau ada tim yang tanding, kita support dengan watchparty atau kasih sneak peek keseruan di venue langsung kan, jadi bantu reach lebih banyak audiens buat ikut support dan antusias juga," cerita Frieska.
Selama berkarir di esports, Frieska mengakui kalau dirinya sempat sulit memulai dan membentuk karakternya agar bisa lebih dikenal oleh audiens.
"Sulit banget memulai dan membentuk karakter unik kita agar dikenal dan diingat sama audiens. Apalagi, kalau skill bermain nggak jago, berarti kan harus bikin streaming-nya unik supaya tetap ada yang bisa ditonton atau layak ditunggu audiens," tambahnya.
Sang penyuka kucing ini, juga sempat nggak percaya diri ketika baru terjun di dunia streaming.
"Semua pekerjaan kan memang lebih banyak yang gagal ketimbang yang sukses, dan punya dark side masing-masing, terutama karir yang memang bukan kantoran seperti esport. Karena karir non kantoran memang jauh lebih keras by default untuk persaingannya. Apalagi aku yang baru terjun di dunia streaming, sering merasa nggak percaya diri, apalagi kalo dibanding-dibandingin sama (streamer) yang lain, kadang suka jadi stres," kata Frieska.