Dalam sebuah wawancara eksklusif GGWP, Lee Han bercerita tentang dirinya yang dulu berkuliah di perhotelan, dan bekerja di beberapa tempat.
"Aku dulunya kuliah perhotelan, jadi pernah training di hotel The Sanchaya Bintan sebagai front office selama 6 bulan. Sebelum itu juga suka kerja daily worker di mall-mall kalau ada event. Contohnya jagain playground buat anak-anak kecil main, pernah jadi SPB juga di Java Jazz jaga booth, bahkan pernah jadi Santa Claus di PIM 2. Serabutan saja," ucapnya.
Perjalanannya menjadi Caster ternyata dimulai secara iseng.
"Awal mulanya iseng main Caster Hunt AOV (Arena of Valor), terus masuk sampai 4 besar. Nggak juara sih, nggak langsung jadi caster juga. Enam bulan setelah acara itu selesai, baru deh mulai dipanggil untuk isi-isi dari turnamen komunitas. Pelan-pelan belajar sampai bisa nge-cast tier 1-nya," tambahnya.
Ia menambahkan, "Karena awalnya memang suka main game, jadi kayak pengen aja kerja sesuai hobi."
Pengalamannya bermain MOBA membuatnya cepat beradaptasi dengan HOK,
"Karena memang sudah main game HOK dari lama sih, sudah main versi China-nya juga, jadi lumayan gampang buat pelajarin gamenya. Basic MOBA dari Dota zaman Warcraft Frozen Throne juga kebawa, jadi memang suka banget sama MOBA. Kalau untuk HOK, aku suka game MOBA mobile tapi kompleks, war-nya juga seru, set up-nya cantik. Banyak hal yang masih bisa dikulik," cerita pria yang suka menggunakan Mai Shiranui saat main Honor of Kings karena sering menang.
Nama Lee Han sendiri punya kisah unik, "Karena aku nggak punya nama panjang, terus dulu waktu sekolah banyak yang manggil aku Li, atau cuma Lee. Jadi dipisah jadi Lee Han kayak nama orang luar."
Jika bukan Caster, Lee Han mungkin akan tetap bekerja di hotel atau fokus membuat konten.