Ustaz Abi yang menamakan komunitasnya sebagai Majelis Nurul Legends ini mengakui kalau audiens miliknya itu sangat menerima dengan hangat kehadirannya.
"Anak-anak muda tentu merasa senang, sebagian besar berkomentar terima kasih karena bisa bertanya tanpa harus datang ke masjid. Sebab, sering kali mereka merasa malu untuk bertanya langsung di masjid," ungkapnya.
Di kesempatan yang sama, ia juga menceritakan momen seorang mualaf yang berani bertanya tentang hukum-hukum Islam saat livestream dilakukan.
"Salah satunya ada seorang mualaf yang berani bertanya tentang hukum-hukum Islam saat livestream. Karena merasa malu jika bertanya langsung, ia sangat bersyukur dengan adanya livestream seperti ini," ceritanya.
Sementara itu, ia juga memberikan tanggapannya soal kritik yang diberikan kepada dirinya karena gaya dakwahnya yang tidak biasa.
Menurutnya, jika sebagian pendakwah lain kerap bersikap konservatif dengan menilai teknologi hanya membawa mudarat, ia justru melihatnya sebagai peluang.
“Hidup dengan teknologi sekarang yang semakin maju, mau tidak mau harus gunakan teknologinya," ujarnya.
Bagi Ustaz Abi, setiap orang memiliki cara masing-masing dalam menyampaikan pesan kebaikan, sehingga tidak perlu memaksa orang lain untuk menyukai atau mengikuti jalannya.
"Kita juga tidak bisa memaksa orang untuk menyukai kita, jadi biarkan semua berjalan apa adanya," tambahnya.
Selama melakukan dakwah dengan livestream Mobile Legends, Ustaz Abi mengakui menemukan banyak momen menyenangkan dan berkesan. Maka dari itu, ia pun masih terus menerus melakukan dakwah dengan cara ini.