7 Fakta Tutupnya Skype, Perusahaan yang Beroperasi Selama 2 Dekade

- Skype pelopor video call global sejak 2003
- Diakuisisi Microsoft dengan nilai fantastis Rp140 triliun
- Disalip WhatsApp, Zoom, dan Telegram
Skype resmi ditutup oleh Microsoft pada 5 Mei 2025, mengakhiri dua dekade kiprahnya di dunia komunikasi digital.
Aplikasi yang dulunya jadi pilihan utama untuk video call kini hanya tinggal kenangan. Meski tak lagi populer, Skype meninggalkan jejak besar dalam cara kita terhubung secara global.
1. Diluncurkan pada 2003, Skype Jadi Pelopor Video Call Global

Skype pertama kali hadir pada 2003 dan langsung jadi pelopor komunikasi via video call. Di era sebelum Zoom dan WhatsApp, Skype membuka jalan bagi keluarga, pekerja, dan pelajar untuk terhubung secara virtual.
Dengan kemudahan panggilan suara, video, dan pesan instan, Skype tumbuh pesat dan sempat mencapai 300 juta pengguna aktif. Aplikasi ini bahkan menjadi kata kerja sehari-hari: “Skype me.” Peran Skype dalam memperkenalkan komunikasi lintas jarak secara real-time membuatnya tak tergantikan di masanya.
2. Diakuisisi Microsoft dengan Nilai Fantastis Rp140 Triliun

Melihat potensi besarnya, Microsoft mengakuisisi Skype pada 2011 seharga US$8,5 miliar (sekitar Rp140 triliun). Tujuannya: mengintegrasikan Skype ke berbagai layanan Microsoft, termasuk Outlook dan Xbox.
Langkah ini membuat Skype makin luas jangkauannya, namun seiring waktu, inovasinya melambat. Meskipun berada di bawah perusahaan besar, Skype tak mampu beradaptasi cepat dengan tren teknologi dan munculnya pesaing kuat.
3. Disalip WhatsApp, Zoom, dan Telegram

Skype mulai kehilangan pamor akibat munculnya WhatsApp, Telegram, dan terutama Zoom saat pandemi. Ketiganya menawarkan pengalaman yang lebih cepat, ringan, dan modern. Zoom bahkan langsung jadi pilihan utama untuk rapat daring dan kelas virtual.
Sementara itu, Skype tertinggal dari sisi inovasi dan desain, membuat pengguna perlahan pindah ke platform lain yang lebih relevan.
4. Kalah Saing oleh Microsoft Teams, Produk Buatan Sendiri

Ironisnya, saingan utama Skype justru datang dari produk Microsoft sendiri: Teams. Awalnya untuk bisnis, Teams tumbuh cepat dan diubah jadi alat komunikasi umum sejak 2020. Fitur lengkap dan integrasi dengan Microsoft 365 membuat Teams lebih diminati.
Microsoft pun secara perlahan menggeser Skype, hingga akhirnya memutuskan untuk menutupnya dan mendorong pengguna beralih ke Teams.
5. Kredit dan Nomor Skype Tak Lagi Didukung

Dengan penutupan Skype, Microsoft menghentikan layanan berbayar seperti panggilan internasional dan pembelian kredit. Pengguna yang memiliki nomor Skype harus memindahkannya ke penyedia lain. Fitur panggilan ke nomor telepon yang dulu sangat populer kini dianggap tidak relevan lagi karena banyak alternatif gratis yang tersedia melalui internet.
6. Migrasi Data Dijamin, Pengguna Diberi Kendali

Microsoft memberikan waktu hingga Januari 2026 bagi pengguna berbayar untuk mengekspor data mereka. Riwayat percakapan, log panggilan, dan kontak bisa dipindahkan ke Teams dengan mudah.
Selama masa transisi, Microsoft menjaga interoperabilitas antara Skype dan Teams agar pengguna tetap bisa menerima pesan dari kedua platform.
7. Warisan Skype Akan Selalu Dikenang

Meski kini ditutup, warisan Skype tetap hidup. Ia mengubah cara dunia berkomunikasi, menyatukan orang lintas jarak dan waktu. Sebelum ada Zoom, Google Meet, dan lainnya, Skype adalah simbol kemajuan teknologi komunikasi.
Kepergiannya menandai akhir era, tapi sejarahnya akan terus diingat sebagai pionir video call global.