Pernyataan Seang Chau juga menjelaskan mengapa Google memilih untuk tidak menerapkan Gemini Nano, salah satu fitur dari Google Gemini AI, pada perangkat Pixel 8 biasa yang memiliki RAM 8 GB.
Hal ini menimbulkan pertanyaan di benak banyak pengguna, terutama mengingat kedua perangkat ini memiliki spesifikasi yang tidak jauh berbeda. Namun, podcast tersebut akhirnya menjawab misteri tersebut dengan menyebutkan bahwa perbedaan signifikan terletak pada kapasitas RAM yang dipakai.
Selain Pixel 8 Pro, Samsung Galaxy S24 Ultra, salah satu flagship dari Samsung, juga menjadi salah satu perangkat yang mendukung Google Gemini karena memiliki RAM sebesar 12 GB.
Meskipun Google merekomendasikan penggunaan Google Gemini hanya untuk perangkat dengan RAM 12 GB ke atas, Seang Chau menegaskan bahwa Gemini Nano sebenarnya masih dapat berjalan pada perangkat dengan RAM 8 GB.
Namun, kita perlu menyadari bahwa penggunaan teknologi ini pada perangkat dengan RAM yang lebih rendah dapat memengaruhi kinerja perangkat secara signifikan.
Oleh karena itu, Google menyediakan opsi bagi pengguna perangkat dengan RAM 8 GB untuk mengakses Gemini Nano melalui mode pengembang. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa pengguna yang memilih untuk menggunakan fitur ini memahami dampaknya terhadap kinerja perangkat dan user experience secara keseluruhan.
Google Gemini AI menandai langkah besar dalam integrasi kecerdasan buatan ke dalam produk-produk konsumen, khususnya di ranah smartphone. Namun, tantangan terbesar yang dihadapi adalah persyaratan spesifikasi perangkatnya, terutama dalam hal RAM.
Dengan pemahaman yang mendalam mengenai persyaratan teknis ini, pengguna dapat lebih siap dalam mengadopsi teknologi AI tersebut dan memaksimalkan manfaatnya di kehidupan sehari-hari. Tanggapan kamu?
Sumber: Gamebrott