Ramai Kebijakan Kontroversial, Gamer Salahkan CEO Unity

Melalui sebuah perubahan kebijakan pada engine Unity yang kontroversial, para pengembang mulai protes. Siapakah dalang dibalik semua masalah ini?
Belum lama ini, terdengar sebuah kontroversi yang begitu besar bahkan para pengembang pun berbondong-bondong protes.
Dan tentu saja, penulis membicarakan tentang sebuah game engine yang mewarnai dunia gaming hingga saat ini.
Digunakan untuk mengembangkan game seperti Bombergirl dan Genshin Impact, Unity saat ini tengah memperbarui kebijakan mereka.
Singkat cerita, para pengembang akan dikenakan pajak sebesar 0,20 Dolar setiap kali pengguna meng-install game tersebut.
Dan tentu saja para pengembang tidak menyukai hal ini. Lantas, siapakah dalang dibalik perubahan kontroversial untuk Unity Engine ini? Well, bersiaplah untuk terkejut.
Mantan CEO Electronic Arts di balik dalang kebijakan kontroversial Unity
Jika ada satu orang yang tentu bisa kalian salahkan, maka sang mantan CEO dari EA lah yang bisa kalian tunjuk. Saat ini, John Riccitiello sebagai mantan CEO Electronic Arts menduduki posisi sebagai CEO dari Unity.
Nah, kenapa John patut dijadikan sebagai pelaku potensial dari kontroversi ini? Mudah saja, sang CEO saat masih aktif di Electronic Arts sering membuat pernyataan yang sangat kontroversi. Bahkan, John sering disebut sebagai alasan bobroknya EA.
Salah satu kontroversi yang sering dibicarakan adalah keinginannya untuk menarik satu Dolar untuk sekali reload di game Battlefield. Selain itu, ia juga menyebut para pengembang bodoh kalau mereka tidak memanfaatkan model microtransaction di game mereka.