Sontak, peraturan ini membuat banyak pengguna Twitter geram. Pasalnya, tidak hanya karena peraturan tersebut mengekang, namun implementasinya langsung diterapkan hari itu juga.
Paul Graham, founder dari Y Combinator mengumumkan bahwa ia akan meninggalkan Twitter dan meminta 1,5 juta follower-nya untuk mengklik akun Mastodon-nya. Beberapa jam kemudian, Twitter mem-ban akun Graham.
Namun saat artikel ini ditulis, Twitter telah menghapus tweet soal peraturan baru tersebut. Tak hanya itu saja, aturan tersebut juga hilang dari ketentuan pemakaian di website Twitter. Hal ini menandakan bahwa jajaran Twitter nampak mendengar keluhan soal peraturan tersebut.
Sebelumnya, mereka juga menjelaskan beberapa kelonggaran soal peraturan promosi medsos untuk beberapa kalangan. Twitter masih mengizinkan crossposting dari medsos yang dilarang, serta paid promotion untuk medsos yang dilarang tersebut juga masih dibolehkan.
Mari kita nantikan perkembangan lebih lanjut soal aturan baru Twitter ini, semoga akan ada perubahan yang memuaskan bagi kedua belah pihak.
Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan teknologi, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_media!
Sumber: Engadget