Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
nokia 3310.jpg
Nokia 3310 (gadget.viva.co.id)

Intinya sih...

  • Nokia 3310 dibuat dari material casing dengan dua lapisan plastik yang sangat compact dan mampu menyerap energi benturan.

  • Desain monoblok Nokia 3310 mengurung semua komponen, tidak ada bagian yang menggantung serta tidak ada celah rapuh yang bisa jadi titik patah.

  • Layar 3310 hanya sekitar 1,5 inci dengan panel depannya memakai kaca plastik tebal hampir 2 mm, memberikan sedikit fleksibilitas saat benturan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Seandainya ada satu benda yang bisa jatuh dari lantai tiga, ditindih motor, dilempar ke tembok, lalu tetap hidup seolah tidak terjadi apa-apa, benda itu adalah Nokia 3310.

Meski lahir lebih dari dua dekade lalu, ponsel ini masih disebut sebagai HP paling tahan banting sepanjang masa , dan ini bukanlah urban legend, melainkan nyata adanya.

Di era smartphone yang super tipis, serba kaca, dan rentan pecah hanya gara-gara jatuh dari sofa, Nokia 3310 eksis sebagai pengingat bahwa di zaman dulu HP-HP yang dirilis ke publik dibuat amat kokoh.

Ada alasan teknis yang nyata di balik reputasi keawetannya, dari material casing Nokia 3310 Xenoy yang dipakai bumper mobil, hingga desain monoblok yang benar-benar kokoh. Mari kita bahas!

In Article GGWP_.png


Material Casing dengan Dua Lapisan Plastik

Material Casing yang Dipakai di Bumper Mobil (engadget.com)

HP satu ini dibuat dari bahan dua lapisan plastik yang membuatnya sangat compact. Material tersebut pun menjadi jadi baju zirah Nokia 3310.

Berbekal material tersebut, HP ini mampu menyerap energi benturan, jadi bukan memantulkan energi tersebut. Sehingga saat HP jatuh, casing tidak mudah pecah dan retak.

Berbanding terbalik dengan smartphone modern yang memakai:

  • Kaca besar yang mudah pecah

  • Rangka aluminium yang kaku dan mudah penyok

  • Layar rapuh yang jadi titik lemah

Pada 3310, justru casing itulah yang menyelamatkan semua komponen internal. Jatuh ke lantai pun biasanya hanya membuat casing terlepas, kamu tinggal pasang lagi, HP pun masih bisa nyala.

Desain Monoblok yang Bikin Smartphone Modern Minder

Desain Monoblok (kumparan.com)

Tidak seperti smartphone modern yang punya layar besar, modul kamera menonjol, sambungan fleksibel, atau engsel lipat, Nokia 3310 dibangun dari satu kerangka tebal yang mengurung semua komponen. Tidak ada bagian yang menggantung serta tidak ada celah rapuh yang bisa jadi titik patah.

Setiap komponen terkunci oleh kombinasi sekrup, jangkar plastik internal, dan casing tebal. Ketika ponsel ini jatuh, energi benturan tersebar merata ke seluruh body, tidak terfokus ke satu titik rentan seperti sudut layar pada smartphone modern.

Kamu mungkin pernah mengalami momen ketika smartphone jatuh dari ketinggian rendah saja sudah retak parah. Sebaliknya, 3310 justru sering mental dan mendarat di posisi seimbang, lalu kamu memungutnya kembali dalam keadaan baik-baik saja.

Kepraktisan ini membuat 3310 sangat hemat biaya perawatannya. Tidak ada engsel yang berpotensi rusak, tidak ada modul layar tipis yang bakal pecah, dan tidak ada port rapuh yang bisa saja longgar sewaktu-waktu. Semuanya simpel dan justru itulah yang membuatnya tangguh.

Layar Monochrome Kecil

Layar Monochrome Kecil (fastcompany.com)

Layar 3310 hanya sekitar 1,5 inci, ruang permukaan kecil ini berarti risiko kerusakan jauh lebih rendah dibanding layar 6 - 7 inci milik ponsel modern. Kemudian, panel depannya memakai kaca plastik tebal hampir 2 mm, bukan kaca mineral yang kaku dan mudah retak. Plastik tebal memberikan sedikit fleksibilitas saat benturan, sehingga energi tidak langsung memecah permukaan.

Bezel tebal di sekeliling layar juga punya peran besar. Ia bertindak seperti parit pelindung yang menahan sebagian besar impact sebelum mengenai panel display. Kalau pun jatuh dari ketinggian 2 - 3 meter, akibat terburuk biasanya hanya goresan kecil, bukan kerusakan yang fatal.

Dibandingkan smartphone modern yang hampir seluruh bagian depannya terdiri dari kaca dan sedikit bingkai, jelas terlihat bagaimana pendekatan lama ini memang diciptakan untuk punya durability yang kokoh.

Tidak lupa, teknologi sederhana pada layar ini membuat konsumsi daya rendah, tidak panas, dan tidak memiliki modul sensitif seperti proteksi OLED atau sensor-sensor kompleks lainnya.

Punya Berat yang Pas untuk Mengurangi Kerusakan Saat Jatuh

Berat Nokia 3310 (inet.detik.com)

Kalau dipikir-pikir, berat 133 gram ini tidak terlalu ringan, dan tidak terlalu berat juga. Tapi bagi Nokia 3310, bobot ini justru menjadi salah satu alasan kenapa ponsel ini terkenal sulit mati meski terjatuh berkali-kali.

Ada satu fakta menarik, dimana benda yang terlalu ringan mudah mental, sementara benda yang terlalu berat menghasilkan momentum besar saat jatuh. 3310 berada tepat di tengah-tengah itu, cukup ringan untuk terpental ketika menghantam lantai, tapi cukup berat untuk tetap stabil tanpa harus mengalami kerusakan serius.

Distribusi bobotnya juga sangat merata. Tidak ada modul kamera besar di sudut tertentu, tidak ada layar raksasa di depan, dan tidak ada baterai ultra-padat yang mendominasi bagian belakang.

Saat 3310 jatuh, gaya benturannya tidak mengarah ke satu titik saja. Energinya menyebar ke seluruh body, dan casing Xenoy tadi bertugas menyerap sisanya.

Maka tidak heran jika bunyi jatuhnya terdengar seperti “duk” yang empuk, bukan “krak” yang bikin jantung copot seperti ketika smartphone jatuh.

Standar Gila di Era 90 - 2000-an

Standar Gila di Era 90 - 2000-an (idntimes.com)

Sulit membayangkan betapa seriusnya Nokia dalam menguji produk mereka pada era ketika ponsel belum menjadi komputer mini seperti sekarang. Nokia memperlakukan Nokia 3310 seolah-olah ia merupakan perangkat yang harus bisa bertahan di lingkungan ekstrem.

Dulu, Nokia menjalankan serangkaian uji yang hari ini mungkin dianggap overkill. Ponsel ini dijatuhkan ke lantai beton dari 1,5 hingga 2 meter berulang-ulang, bukan cuma satu atau dua kali. Lalu dites pada suhu ekstrem, dari minus 40°C hingga 85°C, seakan-akan bakal dipakai di gunung es dan gurun panas sekaligus.

Tidak berhenti di situ. Ponsel ini juga diberi pressure test, ditekan, diduduki, bahkan ditindih dengan beban setara kendaraan kecil.

Kemudian ada vibration test berjam-jam guna memastikan semua solderan dan internal lock tidak longgar meski mendapat getaran intens.

Sampai pada akhirnya 3310 berhasil lolos dengan margin besar. Karena itulah ponsel ini jadi legenda di negara-negara dengan kondisi kerja ekstrem seperti India, Afrika, hingga Indonesia.

Orang-orang di tambang, sawah, konstruksi, atau area terpencil mengandalkan 3310 karena tahu bahwa ponsel ini tidak akan mati hanya karena jatuh atau kepanasan.

Di zaman sebelum smartphone, durability adalah kebutuhan wajib para pengguna ponsel. Dan Nokia benar-benar memegang prinsip itu saat membangun serinya.

Komponen Elektronik Sederhana

Komponen Nokia 3310 (cncvirtual.com)

Ada satu hal yang kerap luput dari perhatian orang, yaitu betapa sederhananya isi elektronik Nokia 3310. Di era ketika smartphone modern punya ribuan komponen sensitif, mulai dari chip multi-layer, hingga BGA solder ball yang mudah retak, 3310 hanya mengandalkan sekitar 100 - 150 komponen elektronik.

Jumlah yang minim ini membuat struktur internalnya jauh lebih stabil. Tidak ada modul yang tergantung dan tidak ada chip rumit yang panas dan memuai.

Yang paling penting, solderannya tebal serta kuat, sehingga tidak mudah lepas saat ponsel terkena benturan, panas, atau getaran hebat.

Chipset low-power yang digunakan juga tidak menghasilkan panas signifikan. Artinya, perubahan suhu ekstrem tidak menciptakan stress berlebih pada papan sirkuit.

Apabila kamu ingat dulu. Paling banter kerusakannya hanya tombol copot atau baterainya lepas, yang mana bisa kamu pasang kembali dalam kurun waktu 5 detik saja. Tidak ada istilah mati total hanya karena jatuh.

Kenapa Nokia 3310 Tetap Jadi Benchmark Durability Hingga 2025?

Durability Nokia 3310 (cncvirtual.com)

Saat semua poinnya kita rangkai, terlihat jelas bahwa ketangguhan Nokia 3310 adalah hasil dari serangkaian keputusan engineering yang mengutamakan agar HP-nya jangan sampai rusak.

3310 dibangun dengan material yang bisa menyerap benturan, desain monoblok tanpa titik lemah, layar kecil yang tidak mudah pecah, bobot ideal, komponen sederhana namun kuat, serta diuji dengan standar yang bisa dibilang mendekati level militer.

Uji dunia nyata pun ikut menguatkan reputasinya, baik dari pekerja lapangan hingga para kreator eksperimen di internet. Inilah alasan kenapa perangkat yang dirilis lebih dari dua dekade lalu itu masih digunakan sebagai tolok ukur HP yang benar-benar tahan banting.

FAQ

  1. Mengapa Nokia 3310 dianggap sebagai ponsel paling tahan banting?
    Karena desain monoblok tebal, material Xenoy yang kuat, dan komponen internal yang sangat sederhana sehingga hampir tidak ada titik kegagalan.

  2. Apa benar Nokia 3310 lebih kuat daripada smartphone modern?
    Ya. Smartphone modern rapuh karena layar besar dan desain tipis, sedangkan 3310 lebih kokoh berkat struktur padat dan material tahan benturan.

  3. Apakah Nokia 3310 bisa bertahan dari drop test ekstrem?
    Umumnya iya. Banyak pengujian non-resmi menunjukkan 3310 bisa bertahan dari jatuh berkali-kali, bahkan dari ketinggian ekstrem.

  4. Material apa yang membuat Nokia 3310 sulit rusak?
    Tidak disebutkan apa materialnya. Namun Nokia 3310 memakai material plastik dua lapis.

  5. Apakah Nokia 3310 masih layak dipakai sekarang?
    Untuk fungsi dasar seperti telepon dan SMS, masih sangat layak. Namun, untuk kebutuhan modern, fiturnya sangat terbatas.

Editorial Team