Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Donald Trump Larang Transaksi dengan Tencent dan TikTok

Sebelumnya sempat beredar kabar Trump akan melarang penggunaan aplikasi TikTok dan aplikasi China lainnya. Terbaru, Trump menandatangani perintah eksekutif dari Presiden untuk larang transaksi bisnis dengan TikTok (ByteDance) dan WeChat (Tencent).

Adapun surat perintah eksekutif Presiden tersebut diterbitkan dengan alasan keamanan nasional dan akan berlaku 45 hari sejak ditandatangani (6 Agustus 2020).

Selain dua produk tersebut, nama ByteDance dan Tencent muncul karena masing-masing adalah pemilik dari TikTok dan WeChat. ByteDance adalah pemilik dari TikTok dan Tencent selaku pemilik dari WeChat.

Surat perintah tersebut bisa di lihat di bawah ini.

Dengan adanya perintah eksekutif tersebut, maka warga negara Amerika Serikat dilarang melakukan hubungan bisnis dengan TikTok atau pemiliknya yaitu ByteDance, serta dengan WeChat maupun pemiliknya yaitu Riot.

Akan Berdampak ke Riot Games dan Epic Games?

Namun karena disebutkan pelarangan bisnis dengan pemiliknya, yaitu Tencent dan ByteDance, muncul pertanyaan lainnya dengan adanya surat tersebut yang menyentuh ranah game serta esports.

Tencent memiliki saham di Riot Games, developer game League of Legends dan juga Epic Games, developer Fortnite.

Apakah perintah eksekutif tersebut akan berdampak ke League of Legends maupun Fortnite di Amerika? Mengingat kedua game tersebut memiliki fans dan pemain yang tinggi di Amerika Serikat.

Alasan Trump Banned TikTok

Sebelumnya pejabat keamanan AS mengungkapkan kekhawatirannya, aplikasi buatan perusahaan China ByteDance itu bisa dimanfaatkan untuk mengumpulkan data pribadi warga Amerika.

“Sepanjang TikTok mengkhawatirkan, kami melarangnya dari AS,” kata Trump kepada wartawan di dalam pesawat kepresidenan, Air Force One.

Aplikasi TikTok telah meningkat pesat popularitasnya di AS dan negara-negara barat lainnya. TikTok menjadi platform media sosial Tiongkok pertama yang mendapatkan daya tarik yang signifikan dengan pengguna di luar negara asalnya.

Sementara itu pakar keamanan cyber mengatakan bahwa risiko potensial TikTok terhadap keamanan nasional sebagian besar adalah teori. Hingga saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa data pengguna TikTok telah disalahgunakan oleh pihak intelijen Tiongkok.

Aplikasi TikTok dilaporkan memiliki sekitar 800 juta pengguna bulanan aktif, yang sebagian besar berada di AS dan India.

Share
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us