Kisah detik-detik berakhirnya riwayat smartphone ini seakan membuatnya mati untuk yang kedua kali. Bagaimana tidak? Pasalnya BlackBerry sempat mati suri di tahun 2011 – 2014.
Kegagahan Android membuatnya harus menyerah dengan sistem operasi andalannya, BlackBerry OS. Pada akhirnya, mereka harus “dipaksa menikah” dengan Android. Sayangnya, layaknya cerita Juliet yang lari saat dijodohkan, pernikahan antara BlackBerry OS dan Android tak mampu menghasilkan kebahagiaan.
Pun demikian, di tahun 2016, TCL datang. Seakan mampu mempertahankan rumah tangga yang retak, TCL pun menampung smartphone yang berbasiskan Android ini, mengasuhnya, berkreasi untuk menghasilkan produk baru, dan menjualnya ke pasaran.
Sayang, langkah tersebut tak mampu dipertahankannya dalam waktu yang panjang.