Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
Muhammad Firman, Head of Public Relations ASUS Indonesia; bersama dengan Sascha Krohn, Director of Technical Marketing, ASUS Global. (Dok. GGWP)
Muhammad Firman, Head of Public Relations ASUS Indonesia; bersama dengan Sascha Krohn, Director of Technical Marketing, ASUS Global. (Dok. GGWP)

Intinya sih...

  • ASUS mendominasi 60% pangsa pasar Copilot+ PC dengan laptop NPU 45+ TOPS, melebihi standar Microsoft 40 TOPS.

  • Laptop ASUS menggunakan teknologi terbaru dari Intel, AMD, dan Qualcomm untuk performa AI unggul dan daya tahan baterai lebih dari 20 jam.

  • ASUS menghadirkan ekosistem aplikasi AI eksklusif yang dapat berjalan offline, memudahkan pengguna dalam menyelesaikan tugas-tugas profesional maupun personal.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

ASUS berhasil mencatatkan pencapaian besar dengan mendominasi sekitar 60% pangsa pasar Copilot+ PC, sertifikasi untuk komputer dan laptop yang mampu menjalankan Copilot dan program berbasis AI.

Microsoft menetapkan standar Copilot+ PC dengan Neural Processing Unit (NPU) berspesifikasi 40 TOPS. Sementara itu, laptop ASUS memiliki NPU dengan 45+ TOPS.

“Kehadiran laptop seri ASUS AI 45+ TOPS NPU menawarkan performa yang lebih baik untuk pengolahan AI secara lokal, di atas standar yang diterapkan oleh Microsoft,” ujar Sascha Krohn, Director of Technical Marketing, ASUS Global.

“Dibanding setahun lalu, sudah banyak improvement yang dihadirkan ASUS dan Microsoft dari sisi software, fitur dan juga peningkatan terhadap efisiensi energi sehingga membuat masa aktif baterai laptop menjadi lebih panjang,” lanjutnya.

1. NPU laptop ASUS AI melampaui persyaratan Copilot+ PC

Laptop ASUS yang sedang menggunakan fitur live caption berbasis AI. (Dok. GGWP)

Salah satu faktor dominasi ASUS adalah komitmen menghadirkan teknologi terbaru dari Intel, AMD, dan Qualcomm pada jajaran laptop AI mereka.

Prosesor generasi terbaru ini tidak hanya memberikan performa tinggi untuk komputasi umum, tetapi juga menghadirkan efisiensi daya yang sangat baik.

Ditambah dengan NPU berkemampuan 45+ TOPS, laptop ASUS mampu memberikan performa AI lebih unggul dibanding kompetitor yang masih banyak menghadirkan seri terbaru dengan kemampuan komputasi AI 40 TOPS atau di bawahnya.

Artinya, saat digunakan untuk menangani tugas berat seperti pengeditan video berbasis AI, live streaming dengan efek real-time, hingga generasi konten otomatis, performanya kurang optimal.

Dari sisi daya tahan, ASUS berhasil memberikan ketahanan baterai hingga lebih dari 20 jam, berdasarkan pengujian internal. Angka ini menjadi keunggulan signifikan karena sebagian besar laptop AI masih menghadapi tantangan dalam efisiensi daya.

Optimalisasi ini dicapai berkat desain hardware modern yang dirancang khusus untuk konsumsi energi rendah, tanpa mengorbankan kinerja, serta baterai berkapasitas besar, hingga 70Whrs.

2. Aplikasi pendukung laptop ASUS AI

Teknisi ASUS mendemokan fitur AI dalam laptop ASUS Zenbook. (Dok. GGWP)

Tidak hanya unggul dalam spesifikasi, ASUS juga memperkuat posisinya dengan menghadirkan ekosistem aplikasi AI eksklusif.

Selain integrasi penuh dengan fitur Copilot+ PC seperti Co-creator, Windows Studio Effect, hingga Recall yang akan hadir, ASUS menambahkan aplikasi inovatif buatan sendiri seperti MuseTree, StoryCube, dan Omni Virtual Assistant.

Seluruh aplikasi ini dapat berjalan offline, memberikan fleksibilitas lebih bagi pengguna di berbagai skenario, baik profesional maupun personal.

Dengan peningkatan di sisi teknologi baik hardware, sistem operasi dan juga software AI, pengguna laptop ASUS akan semakin mudah dalam menyelesaikan tugas-tugas yang akan dikerjakan.

“Kami jamin, pelajar, mahasiswa, pekerja professional sampai content creator pasti akan sangat terbantu oleh teknologi yang kami sediakan,” ungkap Sascha.

In Article GGWP_.png


Editorial Team