Review Lenovo Legion Pro 7: Laptop Gaming Sleeper Terbaik?

Jika sebelumnya kami pernah mengatakan bahwa Lenovo Legion 5i Pro punya tampilan sleeper, maka Lenovo Legion Pro 7 ibarat pesawat tempur siluman.

Eksteriornya sangat minimalis dan utilitarian, dan mengandalkan konsep function over form.

Walaupun kesan plastik-nya lebih kentara, namun pendekatan desain laptop gaming seperti ini patut diapresiasi.

Memang sih, masih terdapat beberapa bagian yang ngejreng seperti RGB strip di bagian bawah, namun ini bukan fokus utama dari laptop gaming yang satu ini.

Masih soal function over form, lubang udara heksagonal di sisi samping dan belakang sangat terbuka dan menampilkan sirip pendingin dengan jelas.

Walaupun ada resiko debu masuk, sistem pendinginannya sangat baik sampai kami lupa sedang menguji sebuah laptop gaming.

Keyboard-nya tactile khas keyboard Lenovo ThinkPad. Tak hanya dibekali backlit RGB per key, keycap-nya juga bisa dibongkar-pasang jika dibutuhkan.

Lenovo Legion Pro 7 yang kami terima memiliki spesifikasi monster. Dua komponen yang patut jadi perhatian adalah prosesor Intel Core i9-13900HX dengan 8 P-core dan 16 E-core, serta GPU Nvidia GeForce RTX 4080 dengan VRAM 12GB GDDR6 dan fitur Optimus.

Layar laptop ini adalah layar IPS 2K 240 Hz dengan contrast ratio 1200:1, color gamut 100% sRGB, support HDR serta Nvidia G-Sync.

Kapasitas RAM sebesar 32 GB dipadukan dengan SSD Samsung MZVL21T0HCLR-00BL2 dengan kapasitas 1 TB yang cukup lega untuk penyimpanan data dan aplikasi.

Pada tes Time Spy, skor yang didapatkan cukup impresif yaitu 16543. Untuk skor GPU sebesar 17403 dan skor CPU sebesar 12924.

Tes pertama memiliki FPS rata-rata 110, tes kedua 90-100 FPS, dan tes ketiga 45-50 FPS.

Dengan skor ini, Lenovo Legion Pro 7 diperkirakan akan bisa memainkan banyak game dengan lancar di setting 2K ultra.

Prakiraan spesifiknya, Battlefield 4 akan mendapatkan 160+ FPS, Apex Legends 140 FPS, GTA V 115 FPS, Fortnite 140 FPS, dan Red Dead Redemption 2 70 FPS.

Memasuki tes Cinebench R23, Core i9-13900HX mampu mendapatkan skor multi-core 23159 dan skor single core 2081.

Pada tes single core, CPU ini berhasil mengalahkan Core i7-1165G7 dengan TDP 28W, dan pada multi-core bisa mengungguli Ryzen Threadripper 1950X.

Namun pada tes multi-core ini, Core i9-13900HX masih belum mampu mengimbangi performa Intel Xeon W-3265M.

Sementara itu, pengujian SSD Samsung pada laptop ini akan menggunakan CrystalDiskMark. Hasilnya adalah sebagai berikut.

• Sequential 1M Q8T1: 6689 MB/s read / 4997 MB/s write
• Sequential 1M Q1T1: 4640 MB/s read / 4368 MB/s write
• Random 4K Q32T1: 593 MB/s read / 562 MB/s write
• Random 4K Q1T1: 92 MB/s read / 233 MB/s write

SSD OEM Samsung ini memiliki performa setara dengan Samsung 980 Pro dan mendukung PCIe Gen 4.

Pada GTA V, setting yang digunakan adalah 2K High 240Hz. Laptop ini bisa menangani game ini dengan mudahnya.

Hasil yang didapatkan adalah rata-rata 163 FPS, dengan FPS minimum di angka 50 FPS dan maksimal 240 FPS.

Ukuran VRAM yang besar membuat GTA V bukan masalah saat dijalankan di Lenovo Legion Pro 7.

Forza Horizon 5 bisa memanfaatkan teknologi DLSS yang hanya tersedia pada GPU RTX 40 Series. Benchmark kali ini akan menguji teknologi tersebut.

Sebagai baseline, kami melakukan benchmark pada setting 2K Extreme 240Hz tanpa DLSS. Secara rata-rata, FPS yang didapatkan adalah 118 FPS.

Lalu, kami mengulang benchmark dengan setting yang sama, namun dengan menyalakan DLSS yang terdiri dari super resolution auto, frame generation, dan reflex low latency.

Hasil FPS rata-rata yang didapat ternyata cukup fantastis, yaitu di sekitar 159 FPS.

Opsi ini sangat disarankan untuk dipakai, dan jika ingin mendapatkan hasil yang lebih konsisten, bisa me-limit FPS atau mengganti setting refresh rate maksimal dari Control Panel.

Selain itu, ukuran VRAM yang besar juga membantu dalam menampung tekstur open world yang berukuran sangat besar.

CS:GO tidak punya fitur benchmark di dalamnya, namun terdapat mod FPS Benchmark yang memungkinkan game ini melakukan stress test pada PC.

Lenovo Legion Pro 7 mampu menggenjot FPS besar dalam judul game esports, termasuk CS:GO. Tes dilakukan pada setting 2K dengan setting High dan Uber Shader dinyalakan.

Di CS:GO, laptop ini mampu dengan nyaman mencapai 250-260 FPS. Pada momen intens FPS berkurang ke angka di bawah 60 FPS, namun skenario seperti ini akan jarang kamu temui.

Kami juga menggunakan kesempatan ini untuk mencoba game terbaru dari Arkane yaitu Redfall.

Dengan setting 2K Epic 240Hz tanpa DLSS, kami mendapatkan rata-rata 85 FPS dengan 20 FPS minimum dan 137 FPS maksimal, dalam sebuah main quest di daerah perkotaan padat.

Redfall merupakan salah satu contoh game yang akan sangat terbantu dengan DLSS. Namun alasannya lebih karena optimasi game yang kurang maksimal.

Tidak sedikit jumlah laptop gaming di pasaran yang mengusung spesifikasi monster dan kemampuan yang bisa mengimbangi PC gaming desktop.

Namun berbeda dengan Lenovo Legion Pro 7, dimana laptop gaming ini tampil dengan konsep yang sangat lowkey.

Ia tidak butuh perintilan-perintilan ekstra untuk menjadi sebuah laptop gaming yang sangat kuat. Spesifikasinya saja sudah bisa berbicara sendiri.

Kombinasi prosesor dan GPU mobile papan atas yang ada di dalamnya mampu menjalankan berbagai game dan aplikasi produktivitas yang membutuhkan resource intens.

Lenovo Legion Pro 7 sangat cocok untuk para gamer atau kreator yang membutuhkan laptop gaming dengan desain elegan dan minimalis, serta performa yang mumpuni.

Cocok untuk gaming dan kerja, laptop ini bisa memenuhi kebutuhan produktivitas dan hiburan dengan meyakinkan.

Untuk lebih banyak informasi seputar esports dan tekno, jangan lupa untuk follow akun Instagram GGWP.ID di @ggwp_esports!