Review Razer Kiyo Pro – Webcam Multifungsi Berkualitas Paten!

Razer beberapa waktu lalu meluncurkan webcem terbaru mereka yang diberi nama Razer Kiyo Pro. Webcam ini hadir di harga Rp3.299.000. Dari sisi harga, Razer Kiyo Pro bisa dibilang cukup mahal. Tapi menurut kami, harga yang tidak murah ini sebanding dengan kualitasnya yang memang tidak murahan.
Ada sejumlah fitur yang bisa didapatkan dari webcam ini dan dari sisi build quality, Razer Kiyo Pro cukup menjanjikan. Lantas apa saja yang mampu diberikan oleh Razer Kiyo Pro? Mengapa kami menyebutnya sebagai webcam multifungsi berkualitas paten?
Kualitasnya Cocok untuk Semua Kalangan
Mulai dari pengguna biasa sampai kepada kalangan professional, webcem ini bisa mengakomodir keinginan kalian semua. Kiyo Pro memiliki kualitas tinggi yang sangat dahsyat dari sisi fitur karena menyajikan beragam keunggulan misalnya saja adanya Mode HDR berkualitas tinggi, framerate video mencapai 60 FPS, Sensor Sony IMX 327 dengan Starvis Technology, dan hadirnya Corning Gorilla Glass 3.
Dengan fitur-fitur ini tidak hanya memiliki ketahanan dari sisi fisik karena build quality yang baik. Namun juga ditunjang dengan fitur yang akan memudahkan para penggunanya dalam membuat konten berkualitas baik.
HDR Mode memberikan webcam ini kualitas visual yang jernih dengan FPS yang sudah mencapai 30 FPS. Kemudian adanya Auto Focus dan Manual Focus Options membuat kalian bisa mengubah-ubah fokus tanpa ribet lagi nantinya.
Keunikan lainnya ada dari sisi build quality di mana Kiyo Pro mendukung pengaturan field of view mulai dari 79 derajat hingga 104 derajat yang membuat kalian bebas bereksplorasi dengan item ini. Kalian bisa menyesuaikan webcam ini supaya nyaman nantinya.
Menariknya, Razer menyertakan mounting yang fleksibel agar pengaturan lebih mudah dilakukan. Dari sisi bobot, untuk ukuran webcam, Kiyo Pro cukup solid karena memiliki bobot 245 gram dengan dimensi 70.5 x 90 mm yang membuatnya lebih kokoh seperti tank.
Nah, keunikan terakhir yang dimiliki oleh Kiyo Pro adalah kehadiran Synapse Software yang bisa membuat kalian mengatur field of view secara bebas. Satu-satunya kekurangan yang dihadirkan adalah terkadang autofocus yang ada tidak mampu menghasilkan autofocus sebagaimana mestinya.
Untungnya opsi ini bisa dibenahi dengan hadirnya manualfocus yang membuat kalian bisa mengatur fokus tanpa takut kehilangan fokus ketika membuat konten.