Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel GGWP lainnya di IDN App

Perlahan namun pasti, Linux mulai terlihat sebagai alternatif yang menarik untuk sebuah sistem operasi. Hal ini tentu saja terjadi berkat campur tangan Valve dalam pengembangan yang terjadi. Proton sebagai translation layer mampu membuat pengalaman gaming terasa lebih simpel.

Seluruh perkembangan inilah yang memulai perjalanan Valve untuk merakit Steam Deck. Kegagalannya dalam Steam Machine tidak membuat mereka jera. Malahan, robohnya konsol berbasis PC ini menjadi pelajaran berharga bagi Valve.

Steam Deck yang menggunakan sistem operasi SteamOS berhasil menjadi perangkat UMPC paling populer sedunia, mengalahkan kompetitor seperti GPD dan bahkan Asus ROG sekalipun! Lantas, apa yang membuat OS ini begitu menarik?

Berbasis Linux, Lebih Intuitif dibanding Windows.

Terlepas dari meme yang bertebaran mengenai ribetnya menggunakan sistem operasi Linux, Valve berhasil memecahkan stigma tersebut. Hadirnya SteamOS terlebih sejak versi 3.0 menghadirkan kemudahan bagi para konsumen untuk meng-install game melalui Steam.

Tampilan yang ditawarkan pun terlihat seperti Steam Big Picture ModeInterface seperti inilah yang membuat SteamOS terasa lebih intuitif dibanding apa yang kompetitor tawarkan melalui Windows. Tidak lupa juga, mayoritas para gamer juga menggunakan Steam sebagai library utama mereka.

Namun, bagi mereka yang menginginkan lebih dari sekedar Steam, Valve menawarkan mode desktop yang terasa seperti sistem operasi pada umumnya. Melalui Discover, para gamer bisa meng-install program seperti browser hingga discord hanya dengan sekali klik saja!

Menariknya lagi, SteamOS tidak sebatas hanya untuk menjalankan game Steam saja. Banyak opsi yang bisa digunakan untuk memasangkan game favorit, contohnya seperti menggunakan Heroic untuk memainkan game seperti Zenless Zone Zero.

Tentu, proses yang perlu dilalui untuk memasangkan game diluar Steam kadang terasa ribet, namun nyatanya sudah ada banyak tutorial yang sangat mudah untuk diikuti. There’s no need to be afraid of Linux now.

Komitmen Keras untuk Merilis SteamOS.

Editorial Team

Tonton lebih seru di