5 Plot Hole Terbesar yang Terjadi di Solo Leveling Season 2

- Sung Jinwoo tidak menghidupkan para Ice Elf sebagai Shadow Soldier
- Kekuatan Baran tidak sesuai statusnya sebagai Monarch
- Ant King terlalu mudah mengalahkan Jepang, tapi kewalahan lawan Kor
Solo Leveling Season 2 menyajikan pertarungan epik dan perkembangan karakter yang luar biasa, khususnya pada perjalanan Sung Jinwoo menjadi Shadow Monarch.
Namun, di balik semua adegan keren tersebut, beberapa detail cerita menyisakan tanda tanya besar bagi penggemar.
Beberapa plot hole dalam musim ini cukup mencolok karena bertentangan dengan logika dunia yang sudah dibangun sejak awal. Berikut ini adalah lima plot hole terbesar yang muncul di Solo Leveling Season 2 dan masih menjadi perbincangan hingga sekarang.
1. Sung Jinwoo Tidak Menghidupkan Para Ice Elf Sebagai Shadow Soldier

Pertarungan Sung Jinwoo melawan Barca, pemimpin Ice Elf, menjadi sorotan di awal Season 2. Meski Jinwoo gagal menjadikan Barca sebagai Shadow Soldier yang dijelaskan karena kekuatan Barca melebihi batas sistem, anehnya dia juga tak membangkitkan para prajurit Ice Elf lainnya.
Padahal secara individu, Ice Elf jauh lebih kuat dibanding banyak Shadow Soldier milik Jinwoo saat itu. Mereka bisa menggunakan Stealth dan sihir es, dua elemen penting yang bisa memperkaya taktik pertempuran pasukan bayangan Jinwoo.
Alasan paling masuk akal adalah Jinwoo tak punya cukup waktu atau merasa mereka tidak terlalu berguna. Namun, ini tidak sejalan dengan bagaimana biasanya Jinwoo memperluas pasukannya. Ketiadaan penjelasan resmi membuat keputusan Jinwoo ini tampak seperti plot hole yang tak seharusnya terjadi di dunia yang sangat memerhatikan strategi dan efisiensi pasukan.
2. Kekuatan Baran yang Tidak Sesuai Statusnya sebagai Monarch

Baran si Demon Monarch tampil sangat dominan saat bertarung melawan Jinwoo di Demon Castle Arc. Namun, setelah identitas aslinya terungkap sebagai salah satu Monarch, kekuatannya saat itu terasa sangat lemah.
Sebagai makhluk setingkat dewa dalam dunia Solo Leveling, Baran seharusnya berada jauh di atas Jinwoo ketika pertarungan itu terjadi. Banyak yang beranggapan Baran saat itu hanyalah klon atau simulasi yang sengaja dilemahkan agar sesuai dengan level Jinwoo kala itu.
Meski logis, tidak ada penjelasan eksplisit di anime maupun manhwa soal ini. Fakta bahwa Jinwoo bahkan tidak curiga terhadap kemiripan gelar mereka (Shadow Monarch vs Demon Monarch) semakin menambah kejanggalan. Akhirnya, Baran dianggap tidak lebih dari penghalang sementara, bukan ancaman sejati, yang sangat bertentangan dengan statusnya sebagai Monarch sejati.
3. Ant King Terlalu Mudah Mengalahkan Jepang

Sebelum Raid Pulau Jeju, Jepang digambarkan memiliki S-Rank yang lebih kuat dibanding Korea. Namun, saat Ant King muncul, dia dengan mudah membantai para Hunter Jepang tanpa kesulitan.
Anehnya, ketika giliran Hunter Korea bertarung, mereka justru bisa menahan serangannya lebih lama, padahal seharusnya mereka lebih lemah. Penjelasan paling masuk akal hanyalah karena para Hunter Korea adalah karakter utama yang tidak bisa dibunuh demi cerita.
Hal ini memperlihatkan ketidakkonsistenan dalam logika kekuatan karakter. Jika Ant King menyerap kemampuan para Hunter Korea seperti gigantifikasi atau sihir api, dia bahkan bisa menjadi lawan yang jauh lebih tangguh bagi Jinwoo.
Sayangnya, kesempatan itu diabaikan hanya demi membuat pertarungan akhir tampak lebih seimbang. Hasilnya, kekuatan Ant King tampak tidak konsisten, menjadikannya plot hole yang mengurangi bobot ancaman sesungguhnya.
4. Min Byunggyu Dihidupkan Lagi Padahal Bisa Pakai Kemampuan Ant King

Setelah Ant King dikalahkan, Cha Haein berada di ambang kematian dan Jinwoo tidak punya cukup waktu untuk menyelamatkannya dengan teleportasi atau bantuan Kaisel. Solusinya adalah membangkitkan penyembuh S-Rank, Min Byunggyu, sebagai Shadow Soldier.
Namun keputusan ini terasa terburu-buru, karena Jinwoo tahu bahwa Ant King sempat memakai kemampuan penyembuhan Byunggyu. Seharusnya Jinwoo cukup membangkitkan Ant King atau Beru lebih dulu dan memanfaatkan kemampuan penyembuhannya.
Di versi anime, Min Byunggyu secara pribadi meminta untuk dibangkitkan, memberi sedikit justifikasi. Tapi di manhwa, Jinwoo membuat keputusan itu sendiri tanpa pertimbangan lain. Drama emosional ini sebenarnya bisa dihindari dengan strategi yang lebih masuk akal, membuat kebangkitan Byunggyu terkesan hanya sebagai alat naratif tanpa pertimbangan logika yang kuat.
5. Misteri Red Gate yang Tidak Pernah Dijelaskan

Red Gate adalah fenomena berbahaya yang menjebak para Hunter dalam dunia terisolasi. Dalam Season 2, Jinwoo dua kali terjebak dalam Red Gate, sesuatu yang jarang terjadi bagi Hunter biasa. Sayangnya, tidak pernah ada penjelasan resmi tentang apa yang menyebabkan terbentuknya Red Gate, bahkan hingga cerita berakhir.
Padahal, sistem dan lore Solo Leveling terkenal dengan penjelasan yang detail soal dungeon dan mana. Banyak yang menduga Red Gate muncul karena jumlah mana yang terlalu besar saat Jinwoo masuk, teori yang cocok mengingat level mana Jinwoo sangat tinggi.
Tapi teori ini hanya spekulasi karena tidak ada konfirmasi resmi. Mengingat Jinwoo akhirnya mengetahui asal usul dan fungsi Gate secara keseluruhan, ketiadaan penjelasan tentang Red Gate terasa seperti lubang besar dalam world-building. Ini menciptakan misteri yang tak terselesaikan, membuat Red Gate lebih terasa sebagai alat plot daripada bagian alami dari sistem dunia Solo Leveling.