[OPINI] Attack on Titan, MAPPA, dan Deadline Mepet

Attack on Titan season 4 yang diproduksi studio anime MAPPA jadi perbincangan hangat para fans anime. Banyak yang memuji jalan ceritanya, namun gak sedikit pula yang mengkritiknya dengan pedas. Loh, kok bisa?
Di media sosial, banyak sekali penonton yang mengeluhkan perbedaan kualitas animasi buatan MAPPA dengan studio AoT sebelumnya, WIT Studio. Caci maki keluar silih berganti, bahkan berujung kepada ancaman pembunuhan buat staf produksinya.
Yang gak kalah mengherankan, banyak beredar berita bohong soal anime Attack on Titan season 4 yang ditunda penayangannya. Hoaks ini datang dari fans luar negeri dan bahkan dari Indonesia.
Sebenarnya kenapa sih anime ini sampai dapat reaksi yang sangat keras? Apa yang menyebabkan MAPPA membuat anime Attack on Titan seperti sekarang ini?
Kodansha yang keras kepala
Untuk melihat gimana semua drama ini bermula, kita harus tahu dulu gimana Attack on Titan season 4 tercipta.
Selama 3 season, WIT Studio menjadi studio yang menganimasikan Attack on Titan. Para fans sudah kadung nyaman dengan gaya animasi WIT, dan berharap mereka terus menggarap anime-nya sampai tamat.
Namun di tahun 2020, muncul pengumuman bahwa MAPPA akan mengambil alih produksi season ke-4. Hal ini membuat banyak orang kaget. Kenapa WIT tiba-tiba nge-drop proyek penting ini?
Rupanya alasannya ada di pihak Kodansha selaku penerbit manga Attack on Titan. Untuk season 4 ini, mereka ingin agar anime-nya tamat berbarengan dengan manga. Walhasil, WIT hanya diberikan waktu kurang lebih 1 tahun untuk merampungkan season 4.
Dengan deadline yang sangat rapat, WIT merasa gak sanggup untuk memenuhi tuntutan Kodansha. Selain itu mereka juga punya banyak proyek anime lain yang harus dikerjakan. Alhasil, mereka pun mundur dari proyek Attack on Titan.
Kodansha kemudian menawarkan proyek Attack on Titan season 4 ke studio anime lain. Jawabannya sama, mereka menolak karena deadline mepet.