Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Blue Lock Chapter 215 Serangan Ubers Mengoyak Bastard Munchen!

Blue Lock chapter 215 melanjutkan serangan balik Ubers setelah gol Bastard Munchen yang dicetak oleh Isagi. Kini bola berada dalam Niko Ikki

Operan Kombinasi Ubers

Pada chapter lalu, Ubers berhasil mendapatkan bola berkat Niko yang berhasil mencuri bola dari Isagi. Gagamaru sedang bersiap-siap untuk mengantisipasi tembakan dari Ubers namun ia bingung, siapa yang akan menembak bola itu.

Birkenstock menjaga Barou, Kurona menjaga Niko, dan Ali menjaga Sendo. Niko mengoper bola ke Sendo, lalu berhasil meneruskan bola ke Barou.

Gagamaru menebak dengan Barou kini yang mengendalikan bola, tentu ia yang akan menembaknya. Yukimiya mencoba memberi tekanan untuk mempersempit ruang tembak dari Barou.

Namun Barou tiba-tiba mengoper bola ke Niko, dan Niko meneruskan ke Sendou. Operan yang terlalu cepat dan gerakan pertahanan Bastard Munchen yang berbelit justru menghalangi pandangan Gagamaru. Ia hanya bisa terpaku pada sebuah tendangan melengkung yang sedang menusuk tajam ke dalam gawangnya.

Filosofi Sepak Bola

Blue Lock chapter 215

Kembali ke momen ketika Snuffy mengumpulkan para pemain di klaster Ubers, Barou menolak filosofi sepak bola dari Snuffy. Ia mengemukakan bahwa sepak bola yang ia anut adalah menjadi sang Raja, dan ia meninggalkan para pemain Ubers yang sedang berkumpul.

Kemudian, adegan berpindah ke lapangan latihan di mana Barou sedang berlatih menembak sendirian. Marc Snuffy muncul dan memuji bakat Barou sebagai penyerang terkuat di Ubers. Namun, ia mempertanyakan filosofi Barou tentang sepak bola yang menurutnya tidak cukup ambisius.

Barou menjawab bahwa ia tidak melihat sepak bola sebagai pekerjaan, melainkan sebagai cara untuk menjadi raja dan menaklukkan dunia. Snuffy merebut bola dari Barou dan mengkritik  bakat Barou yang merupakan hadiah turunan dari orang tuanya, bukan sesuatu yang dia peroleh melalui kerja keras.

Filosofi Raja

bluelock-pr.com

Snuffy kemudian mengungkapkan bahwa ia dan seorang temannya yang memiliki filosofi yang sama dengan Barou bahkan berhasil mencapai kesuksesan dengan menjadi juara dan hidup dalam keglamoran bintang sepak bola. Namun sebuah cedera menurunkan performa permainan, hingga ia kehilangan posisi utama di klub itu.

Pada akhirnya sebelum sebagai pemain sepak bola, masing-masing mereka adalah sesosok manusia. Dan ketika manusia larut dalam keterpurukan, ia akan sulit bangkit, yang akibatnya teman dari Snuffy mengakhiri hidupnya sendiri.

Blue Lock chapter 215 ditutup dengan tawaran filosofi sepak bola Ubers kepada Barou agar ia bisa lebih menghargai dirinya sendiri. Diharapkan dengan berpadunya Barou dengan filosofi sepak bola Ubers, Barou bisa menjadi pewaris tahta raja di Ubers.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us