Penonton setia Attack on Titan pasti tahu dong Titan yang satu ini? Berikut penjelasan apakah daya ledak Colossal Titan bisa diatur penggunanya.
Di bawah ini kita akan kupas tuntas mengenai teori yang satu ini nih. Apakah pemilik dari Titan yang satu ini bisa mengatur daya ledak saat perubahan atau tidak.
Pastinya kamu penasaran banget kan? Daripada kamu makin penasaran, yuk langsung saja disimak pembahasan teori Attack on Titan berikut ini!
Sebelum kita membahas tentang daya ledak, pertama-tama kita harus tahu dulu seperti apa sih jika Colossal Titan berubah, apakah menghasilkan ledakan?
Di awal Anime Attack on Titan kita di perlihatkan kalau Colossal Titan berubah tanpa adanya ledakan, dan hanya menyebabkan guncangan.
Lalu di Season 3 saat pertarungan di Shiganshina, saat Colossal Titan berubah, ia menghasilkan ledakan yang sangat besar.
Di Season 4 sendiri saat Armin berubah di pelabuhan, ia juga menyebabkan ledakan yang sangat besar sekali, bahkan efek ledakannya sampai terasa ke penampungan Liberio.
Dari beberapa kasus yang sudah kita bahas di atas, bisa disimpulkan kalau daya ledak dari Colossal Titan saat berubah bisa diatur oleh penggunanya.
Alasan Bertholdt tidak memunculkan ledakan di awal Anime adalah ia tidak mau membangunkan Titan tembok yang sedang tertidur.
Lalu kasus kedua, saat Bertholdt berubah di distrik Shiganshina, ia sengaja mengeluarkan ledakan yang sangat besar agar Survey Corps yang berada di dekatnya mati.
Terakhir saat Armin menyerang Liberio, ia sengaja mengeluarkan ledakan yang sangat besar agar bisa menghancurkan seluruh armada milik Marley.
Kesimpulan dari teori yang satu ini adalah pengguna dari Titan yang satu ini bisa mengatur daya ledaknya saat perubahannya menjadi Colossal Titan.
Maka dari itu kita diperlihatkan Colossal Titan kadang meledak kadang tidak. Jadi teori ini murni benar adanya dan bukan plothole ya!
Jadi itu tadi sedikit pembahasan mengenai apakah daya ledak Colossal Titan bisa diatur penggunanya di Anime Attack on Titan.