Dua Eksekutif Ditangkap karena Bocorkan Manga Shonen Jump

Industri manga dan anime Tokyo baru-baru ini diguncang oleh penangkapan dua eksekutif dari perusahaan retailer terkemuka. Moussa Samir (36 tahun), pemilik Japan Deal World, bersama dengan rekannya, diduga melanggar hak cipta Jepang dengan membocorkan gambar dari edisi Weekly Shonen Jump sebelum diluncurkan.
Kasus ini tidak hanya menyoroti seriusnya pelanggaran hak cipta di industri tersebut tetapi juga membuka jendela pada praktik-praktik ilegal yang terjadi dibalik tirai pembuatan dan distribusi manga.

Penangkapan ini dilakukan oleh kepolisian Prefektur Kumamoto setelah melibatkan penelitian intensif terhadap kegiatan ilegal yang merugikan industri manga dan anime. Kasus ini mencerminkan tekanan yang semakin meningkat pada penegak hukum untuk terus melindungi hak cipta dari karya seni populer tersebut.
Moussa Samir diduga memanfaatkan smartphone untuk mengambil gambar-gambar eksklusif dari bab-bab manga yang belum dirilis. Tindakan ini juga diikuti dengan penyebaran gambar secara online, dimana gambar tersebut muncul lima hari sebelum tanggal resmi perilisannya, yakni pada Maret 2023.
Adanya kasus ini seharusnya dapat menyadarkan banyak orang perihal bagaimana teknologi modern dapat digunakan untuk merusak keamanan karya seni dan merugikan sang pencipta maupun penerbit.
Saat artikel ini dibuat, polisi tengah melakukan penyelidikan mendalam terhadap kemungkinan tersangka memperoleh majalah tersebut lebih awal melalui suatu bisnis yang mendukung penjualan barang-barang ilegal. Mereka menduga adanya praktik-praktik tersembunyi di dalam industri manga dan anime, yang mungkin melibatkan jaringan distribusi ilegal lebih luas lagi.
Selain Moussa Samir, dugaan juga muncul bahwa orang lain mungkin terlibat dalam kasus ini. Gambar manga yang bocor tidak hanya beredar secara ilegal di Jepang, tetapi juga diterjemahkan ke berbagai bahasa, bahkan diwarnai. Distribusi ilegal ini dilakukan melalui berbagai situs media sosial, sehingga tidak heran jika polisi Jepang menduga bahwa kasus ini jauh lebih kompleks dari yang kita kira.

Kejadian ini sebenarnya bukanlah yang pertama kali Shueisha dan majalah Shonen Jump menghadapi bocornya bab atau gambar manga. Pada Januari 2023, rincian dari JoJo’s Bizarre Adventure Part 9 yang belum dirilis juga beredar luas, padahal belum dirilis, sehingga menciptakan keprihatinan besar perihal keamanan konten atau suatu karya.
Dikarenakan betapa seringnya terjadi kasus seperti ini, artinya industri perlu mengambil langkah-langkah yang jauh lebih serius untuk meningkatkan keamanan dan melindungi hak cipta karyanya.
Sumber: NHK