Spirited Away (2001) - Kisah Chihiro di dunia roh dengan visual indah dan simbolisme mendalam.
Princess Mononoke (1997) - Epik, visual luar biasa, dan tema lingkungan yang menarik.
My Neighbor Totoro (1988) - Cerita sederhana dengan pesan dalam tentang keajaiban masa kecil.
Studio Ghibli merupakan salah satu rumah produksi asal Jepang yang berhasil meninggalkan kesan mendalam di hati para penontonnya secara konsisten.
Karya-karya mereka biasanya menyampaikan kisah universal yang sarat akan makna, dimana kamu bisa menemukan isu lingkungan, pesan moral, hingga potret kehidupan yang begitu dekat dengan kita.
Pada artikel ini, kami akan membahas 7 film Studio Ghibli paling populer yang dipuji karena kualitas artistik, kedalaman cerita, dan pengaruh budayanya.
Spirited Away bercerita tentang Chihiro, gadis kecil yang tanpa sengaja masuk ke dunia roh setelah orang tuanya berubah menjadi babi. Dari sinilah perjalanan misterius dan simbolisme dimulai.
Ia harus bekerja di sebuah pemandian roh demi menyelamatkan keluarganya, sekaligus menemukan keberanian dalam dirinya sendiri.
Keunikan Spirited Away terletak pada perpaduan visual yang indah dengan cerita yang menyentuh hati, juga lapisan-lapisan makna lain yang bisa ditafsirkan. Ada simbol tentang konsumsi berlebihan, kritik lingkungan, hingga perjalanan kedewasaan yang universal.
Banyak penggemar percaya bahwa karakter Chihiro adalah representasi anak-anak yang belajar menghadapi dunia orang dewasa, yang mana membutuhkan keberanian besar agar tidak kehilangan identitasnya.
Film epik karya Hayao Miyazaki ini kerap dijadikan sebagai refleksi tajam tentang hubungan manusia dengan alam. Mengisahkan tentang Ashitaka, seorang pangeran muda yang terjebak di tengah konflik besar, manusia dengan ambisi industrinya melawan roh-roh hutan yang dipimpin San, gadis pemberani yang dibesarkan oleh seekor serigala.
Visualnya luar biasa dan terasa sangat hidup. Tidak ketinggalan, musik garapan Joe Hisaishi yang ikonik juga turut membuat suasana film semakin megah dan emosional.
Apa yang membuat Princess Mononoke begitu menarik adalah tema lingkungannya. Film ini menampilkan realitas pahit, dimana manusia seringkali menjadi perusak alam, namun di sisi lain, mereka juga berusaha untuk bertahan hidup.
My Neighbor Totoro menghadirkan cerita sederhana tentang dua bersaudara, Satsuki dan Mei, yang pindah ke pedesaan. Di sana mereka bertemu Totoro, makhluk hutan raksasa nan menggemaskan yang kemudian menjadi ikon global Studio Ghibli.
Meskipun alurnya ringan, makna yang disampaikan film ini sebenarnya sangat dalam. Pasal, selain memperlihatkan aspek fantasi anak-anak, juga menyentuh isu kehidupan sehari-hari, seperti kekhawatiran terhadap kesehatan orang tua dan pentingnya kebersamaan keluarga.
Yang membuatnya makin spesial adalah bagaimana film ini mengekspresikan pesona masa kecil yang dipenuhi oleh keajaiban. Menonton Totoro sendiri serasa pulang ke rumah setelah melalui perjalanan yang panjang, hangat, sederhana, tapi selalu bikin rindu.
Tidak semua film animasi dibuat untuk menghibur. Grave of the Fireflies adalah contoh nyata bagaimana medium animasi bisa menjadi cermin pahit dari kenyataan yang memilukan.
Film ini menceritakan tentang perjuangan Seita dan adiknya, Setsuko, dua anak kecil yang berusaha bertahan hidup setelah kehilangan rumah dan orang tuanya akibat Perang Dunia II.
Mereka harus menghadapi kelaparan, kesepian, dan dinginnya dunia yang seakan menutup mata terhadap penderitaan mereka.
Animasi buatan Isao Takahata itu begitu indah secara visual, tapi dibalik kecantikannya tersimpan tragedi yang menghancurkan hati.
Grave of the Fireflies berhasil menggambarkan betapa horornya peperangan, juga sukses menyoroti tanggung jawab sosial yang sering diabaikan.
Film ini mengikuti perjalanan Sophie, gadis muda yang terkena kutukan hingga berubah menjadi nenek tua. Dalam usahanya mematahkan kutukan tersebut, ia bertemu Howl, penyihir tampan sekaligus misterius yang tinggal di kastil bergerak.
Visual kastilnya dibuat unik dan berlapis-lapis seakan melambangkan kompleksitas hidup. Hubungan Sophie dan Howl sendiri sebenarnya tak hanya menampilkan romansa manis, tapi juga perjalanan penerimaan diri bagaimana keduanya belajar melihat kelebihan dan kekurangan satu sama lain tanpa harus menghakimi.
Selain itu, film ini menyelipkan kritik terhadap konflik bersenjata yang kerap merenggut kemanusiaan. Jadi, kalau kamu penasaran dengan alur cerita Howl’s Moving Castle, jangan hanya terhanyut oleh romansa Sophie dan Howl, tapi juga perhatikan bagaimana Miyazaki menyampaikan pesannya.
Kiki adalah seorang penyihir muda yang harus meninggalkan rumah untuk hidup mandiri. Dengan sapu terbangnya, ia membuka jasa pengiriman di sebuah kota pesisir yang indah.
Awalnya semuanya berjalan lancar, tapi seiring waktu Kiki mulai kehilangan rasa percaya diri, bahkan sampai meragukan kemampuan sihirnya sendiri.
Kisah ini terasa sangat dekat bagi siapa pun yang pernah merasa “tersesat” di usia muda. Dari perjuangan Kiki, kita belajar bahwa kemandirian harus dibarengi dengan keberanian untuk menghadapi keraguan maupun kegagalan.
Atmosfer yang ditawarkan bisa membuat penonton seakan benar-benar ikut terbang bersama Kiki. Apabila kamu butuh tontonan yang ringan, Kiki’s Delivery Service bisa jadi teman sempurna untuk menyemangati hari kamu.
Tidak semua film karya Studio Ghibli berfokus pada dunia fantasi. The Wind Rises hadir sebagai film yang lebih dewasa, realistis, dan menyentuh sisi sejarah Jepang.
Film ini menceritakan perjalanan Jiro Horikoshi, seorang insinyur muda dengan mimpi besar, yaitu merancang pesawat terbang yang indah.
Namun, cita-cita itu membawanya pada dilema besar karena pesawat ciptaannya akhirnya digunakan dalam perang. Di tengah gejolak sejarah dan tekanan batin, Jiro juga menemukan cinta sejatinya bersama Naoko.
Pada film ini, Hayao Miyazaki seolah-olah menuangkan refleksi hidupnya sendiri. Maka dari itu, The Wind Rises sangat menarik untuk ditonton.
Apa film Studio Ghibli yang paling populer?
Spirited Away adalah film Studio Ghibli paling populer dan bahkan memenangkan Oscar untuk kategori Best Animated Feature.
Film Ghibli mana yang paling sedih?
Grave of the Fireflies sering disebut sebagai film Studio Ghibli paling menyedihkan karena kisahnya tentang dua anak di masa perang.
Apakah semua film Studio Ghibli cocok untuk anak-anak?
Tidak semua. Film seperti Princess Mononoke dan The Wind Rises memiliki tema dewasa yang lebih cocok untuk penonton remaja dan dewasa.
Di mana saya bisa menonton film Studio Ghibli?
Sebagian besar film Studio Ghibli tersedia di Netflix, HBO Max, atau bisa dibeli dalam bentuk DVD / Blu-ray.
Apa pesan moral yang sering muncul di film Ghibli?
Studio Ghibli sering menekankan pentingnya menjaga alam, kekuatan cinta, hubungan keluarga, dan pertumbuhan pribadi.
Tujuh film di atas hanyalah sebagian dari warisan emas Studio Ghibli. Bagi yang baru mengenal Studio Ghibli, daftar ini bisa menjadi pintu masuk terbaik kamu. Dan bagi yang sudah lama jadi penggemar berat, menonton ulang film-film ini akan selalu membawa perspektif baru.
Jadi, film mana dari daftar di atas yang paling ingin kamu tonton atau rewatch? Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman-temanmu yang juga butuh rekomendasi film Studio Ghibli terbaik.
