Baca artikel GGWP lainnya di IDN App
For
You

Anime Gangsta Berhak Dianimasikan Lagi Berkat Representasi Tunarungu

Gangsta adalah anime yang dirilis pada tahun 2015 oleh studio Manglobe, yang kini telah bangkrut karena masalah finansialnya. Studio tersebut memproduksi sejumlah anime klasik seperti Samurai Champloo dan Ergo Proxy.

Hanya saja, mereka memproduksi anime yang terlihat menjanjikan diawal namun berakhir mengecewakan, akibat kurangnya dana dalam pembuatannya. Salah satunya adalah anime Gangsta, yang berakhir tanpa adanya kelanjutan season 2.

Tapi bukan berarti Gangsta adalah anime yang gagal, Gangsta memiliki potensi sebagai anime yang sangat bagus karena representasinya akan bagaimana cerminan tunarungu bertahan di kehidupan yang kejam dan berbahaya.

sumber: Jurnal Otaku

Gangsta adalah seri komik buatan mangaka bernama Kosuke, mengisahkan tentang dua orang lihai yang hidup dalam lingkup yang dikendalikan oleh Mafia. Satu dari orang lihai ini yaitu Nicolas Brown, di anime ini dia termasuk kedalam ras langka yang disebut “Twilights”.

Twilights adalah ras yang memiliki kekuatan melebihi manusia biasa, dimana mereka meminum obat bernama “Celebrer”. Berkat obat tersebut, mereka bisa lebih kuat dan lebih cepat ketika bertarung.

Disisi lain yang didapatkan oleh Twilights adalah kekuatan abnormal, sebenarnya para Twilights memiliki tingkat disabilitas yang tinggi sejak lahir. Nicolas adalah salah satu contoh Twilights yang terlahir sebagai tunarungu.

sumber: Funimation

Tunarungu atau tuli bukanlah hal yang aneh lagi di kalangan media terkenal dan juga dalam anime. Anime lain yang juga patut disanjung karena merepresentasikan tunarungu adalah Koe no Katachi atau Silent Voice. Yang mana anime tersebut berfokus pada pembullyan terhadap orang yang memiliki disabilitas.

Kehilangan pendengaran merupakan suatu hal yang sangat merugikan bagi karakter utama di Koe no Katachi ini. Akan tetapi, berbeda dengan Gangsta, dalam anime yang cukup explicit ini, kita diperlihatkan dengan representasi tunarungu yang masih bisa bertahan dan berjuang untuk kehidupannya sendiri.

Sama seperti Koe no Katachi, orang disabilitas kebanyakan tidak dihargai, begitupula dengan Nicolas. Semasa kecilnya, dia seringkali mendapat kekerasan dari ayahnya sendiri yang merupakan seorang tentara. Ini menyebabkan Nicolas terbentuk menjadi sosok tidak berperasaan.

Ketika Nicolas ditugaskan untuk menjadi rekan Worick Arcangelo, Worick tahu bahwa Nicolas tidak bisa mendengar. Worick juga memiliki nasib yang sama seperti Nicolas, sama-sama diperlakukan buruk oleh sang ayah. Itulah alasan mengapa dia bisa memahami apa yang dirasakan oleh Nicolas.

Worick juga mengajarkan Nicolas tentang bahasa tubuh, dan membuat Nicolas mendapatkan kembali rasa kemanusiaannya.

Tidak hanya dari segi representatif tunarungu saja, Gangsta juga menceritakan begitu brutal dan berbahayanya dunia mafia.

Gangsta berakhir dengan cerita yang sangat menggantung, sehingga membuat penonton sangat penasaran dengan kelanjutannya.

Namun, karena kekurangan dana dan animasi yang dikerjakan secara terburu-buru, membuat anime ini jatuh di rating kurang memuaskan.

Bila diberikan kesempatan, Gangsta lebih layak diberikan kepada studio Shuka, dimana mereka sudah lebih berpengalaman menganimasikan 91 Days yang sama-sama berfokus di dunia mafia, atau mungkin bisa juga digarap oleh MadHouse.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jefri Sibarani
EditorJefri Sibarani
Follow Us