My Dress Up Darling: Potret Nyata Kesulitan Para Cosplayer

Cosplay bukanlah soal foto dan baju yang mewah saja, itulah yang ditunjukan oleh anime yang sedang on-going musim ini yaitu My Dress Up Darling.
Anime My Dress Up Darling membawa penikmat anime hanyut dalam ceritanya, tentu dibarengi dengan waifu andalan Kitagawa Marin sebagai sorotan utama dari anime ini.
Anime ini juga memberikan empati besar kepada para cosplayer di dunia nyata. Passion Marin akan hobinya dan dukungan usaha dari mangaka yang sudah meneliti seluk beluk akan dunia cosplay membuat anime ini memiliki ketertarikannya sendiri.
Mulai dari segi pembuatan baju cosplay, persiapan untuk cosplay, hingga menentukan akan ikut serta dalam event cosplay yang akan berlangsung kedepannya.
Semua hal ini adalah sorotan yang sangat diapresiasi oleh para cosplayer di dunia nyata terutama di Jepang.
Tidak hanya menunjukan sisi estetik dari cosplay saja. My Dress Up Darling juga memperlihatkan bagaimana impact yang diberikan oleh seluruh warga net pada foto Marin yang di upload ke sosial media.
Dengan kesederhanaan pemotretan pertama Marin, menunjukan bahwa cosplay tidak selalu mengenai kemewahan saja.

Bagi sebagian orang, cosplay bukan hanya mengenakan pakaian yang sama dipakai oleh karakter favoritnya. Ada sebagian orang yang memberikan seluruh hidupnya dalam cosplay tersebut.
Bahkan mereka bisa melewatkan makan, minum dan juga tidur demi cosplay yang akan mereka lakukan berjalan dengan sempurna. Hal ini sangat digambarkan jelas pada anime My Dress Up Darling.
Seperti pada episode ke 3 anime ini, Marin memberi tahu Gojo akan event cosplay yang akan dia ikuti dua minggu kedepan.
Selagi melihat komenan yang ada dalam perbincangan mereka berdua, Gojo mengira bahwa itu adalah deadline baginya untuk menyelesaikan pakaian cosplay Marin.
Setelah episode 3 berakhir dan berlanjut ke episode 4 yang dimana diperlihatkan bagaimana Gojo yang stress akan jadwalnya yang sangat ketat untuk membuat pakaian cosplay Marin.
Gojo terlihat jatuh bangun saat proses pembuatan pakaian Marin, ada saat dimana Gojo depresi lalu dia teringat Marin yang sangat menantikan cosplaynya kemudian dia bangkit kembali.
Hal ini mungkin dianggap sebagai contoh paling ekstrim di dunia cosplay, apalagi bagi orang yang membuat pakaian cosplaynya sendiri.

Kemudian setelah pakaian cosplay Marin selesai dibuat, ada beberapa scene yang menunjukan hal-hal yang harus diperhatikan saat mengikuti event cosplay.
Contoh yang terlihat adalah dimana Marin sangat kelelahan dan kepanasan saat dia sedang cosplay dan melakukan sesi foto.
Kejadian seperti ini memang sering terjadi di event cosplay pada umumnya. Pakain cosplay yang detail membuat susah untuk bergerak.
Bahan dari pakaian yang terlalu tebal dan cuaca yang panas membuat kelelahan saat bercosplay. Semua keadaan ini memang biasa bagi para cosplayer, namun patut untuk diperhatikan dan dipersiapkan lagi kedepannya.
Lalu ada juga potret lucu yang diperlihatkan di anime ini yaitu ketika Inui Sajuna atau cosplayer Juju datang ke rumah Gojo.
Pertama dia ingin Gojo membuat pakaian cosplay untuknya, lalu Marin datang ke rumah Gojo dan melihat Juju secara langsung.
Pada scene ini Inui atau Juju menolak untuk cosplay bersama dengan Marin karena dia hanya ingin melakukan cosplay demi dirinya sendiri.
Namun, ketika Marin dan Gojo mengatakan mereka akan ikut mengeluarkan biaya untuk studio, Inui langsung menerima tawaran cosplay bersama dengan Marin.
Hal ini pun memang ada dalam kehidupan para cosplayer, terutama para cosplayer yang mencurahkan seluruh kehidupannya untuk bercosplay.
Semua hal yang dijelaskan dan digambarkan dalam anime My Dress Up Darling adalah kegiatan hobi para cosplayer.
Karena itulah anime ini banyak mendapatkan apresiasi akan bagaimana suksesnya sang mangaka menggambarkan kesulitan yang dirasakan oleh para cosplayer di dunia nyata.
Cosplay memang bukanlah suatu kegiatan yang bisa dilakukan setiap orang, namun sekalinya seseorang tertarik melakukannya, mereka akan melakukannya dengan sepenuh hati.